Nasional

Gus Yahya: Harmoni Sosial di Indonesia Jadi Daya Tarik Negara Maghribi pada NU

Rabu, 27 Juli 2016 | 05:02 WIB

Rembang, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) dan komponen bangsa lainnya dinilai berhasil menjaga kerekatan NKRI terutama dalam menekan ancaman yang datang dari negara luar. Hal ini menjadi daya tarik negara maghribi untuk mendirikan ormas serupa, bahkan dengan nama yang sama.

Demikian disampaikan oleh Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) usai ngaji jamaah Selasa-Jum'ah di aula Pesantren Raudlatut Tholibin Leteh, Kabupaten Rembang, Selasa (26/7).

Gus Yahya mengatakan, para ulama ahlussunnah waljamaah di negara maghribi melihat bukti bahwa hanya ulama di Indonesia yang  berhasil memelihara harmoni sosial di tengah berbagai ancaman yang datang dari negara luar. Keberhasilan para ulama, tak lepas dari keberadaan jamiyyah NU yang menjadi penopangnya.

"Satu-satunya komunitas ahlussunnah waljamaah yang terorganisir seperti Nahdlatul Ulama.”

Dalam hal mekanisme pembentukan ormas seperti NU di luar negeri, Gus Yahya menyampaikan bahwa PBNU tidak harus terlibat.

PBNU, kata Gus Yahya, sedang melakukan konsolidasi Ahlussunnah wal Jamaah secara global. Pihaknya sedang membangun jaringan secara global di negara Islam maghribi untuk membangun jaringan aswaja yang ada di seluruh dunia.

Jika di negara islam seperti Tunisia, Maroko, Libanon dan Yordania dapat berdiri organisasi ahlussunnah wal jamaah, atau dengan mengatas namakan NU dan organisasi sejenis NU, maka PBNU berhak membangun jaringan antarnegara Aswaja. (Ahmad Asmu'i/Alhafiz K)


Terkait