Rembang, NU Online
Rais Aam PBNU, KH. A. Mustofa Bisri (Gus Mus) menerima kunjungan dua orang tokoh Inggris, Ahad, (11/1) lalu di kediamannya, Rembang, Jawa Tengah. Mereka adalah Doug Smith, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Konservatif yang sekarang berkuasa, dan Dean Godson, Direktur Policy Exchange, sebuah lembaga dibawah naungan partai yang sama.
<>
Menurut Dean Godson, mereka amat membutuhkan pencerahan dari Gus Mus karena wacana tentang Islam di Eropa dewasa ini didominasi oleh paham-paham radikal. Adapun Doug Smith, menanyakan kepada Gus Mus mengenai paham radikal tersebut karena pesan yang didapatkannya akan disampaikan jika berbicara kepada kaum radikal itu.
Gus Mus pun mengatakan, agar kelompok radikal untuk kembali pada kemanusiaan. “Kalau kita ingat keberadaan kita sebagai manusia, kita tidak akan tega melakukan kekejaman terhadap sesama manusia,” ujar kiai yang juga budayawan ini.
Lebih lanjut Gus Mus menambahkan, penghinaan ataupun pelecehan yang dilakukan orang terhadap agamamu tidak akan merusak agamamu. “Yang bisa merusak agamamu adalah kelakuanmu sendiri yang tidak sesuai dengan ajaran-ajaran agamamu,” terang Gus Mus.
Doug Smith menyatakan harapannya agar Gus Mus bersedia datang lagi ke Eropa untuk berbicara kepada khalayak yang lebih luas di sana. Dia berharap di Eropa dapat memunculkan gerakan Islam Rahmatan lil ‘Alamin secara nyata dan meluas seperti Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia.
Smith mengatakan, bahwa setiap gerakan membutuhkan figur kepemimpinan. Dia menambahkan, Bapak Mustofa paling tepat dan harus tampil untuk menjalankan peran kepemimpinan itu.
“Dibawah kepemimpinan Bapak Mustofa, Nahdlatul Ulama bisa menjadi ‘Saudara Tua’ (Big Brother) bagi gerakan Islam Rahmatan lil ‘Alamin di seluruh dunia,” tutur Smith.
Mereka datang ke Rembang setelah mendengar informasi tentang Gus Mus dan NU sekaligus mendapat anjuran dari Magnus Ranstorp, seorang penasehat keamanan dalam negeri Swedia.
Pemerintah Swedia pernah mengundang Gus Mus pada 2010 untuk memberikan briefing kepada jajaran pemerintahan Swedia tentang Islam, dan paparan Gus Mus pada waktu itu telah membuka mata mereka tentang Islam rahmatan lil ‘alamin yang dibawakan oleh NU.
Pada tahun 2011, Magnus Ranstorp bersama YM Arief Havas Oegroseno, Duta Besar RI untuk Uni Eropa juga telah mengatur kunjungan Gus Mus ke Brussel, Belgia untuk berbicara di depan para anggota Parlemen Uni Eropa.
Doug Smith dan Dean Godson menyempatkan diri datang untuk berkenalan dengan Gus Mus dan mendengar langsung pemahaman Gus Mus tentang Islam. Doug Smith sendiri pernah bertugas sebagai ghost writer (pengkonsep pidato dan pernyataan-pernyataan) bagi Perdana Menteri Inggris, David Cameron. (Red: Fathoni)