Gus Mus: Pendidikan Harus Tekankan Pembentukan Akhlakul Karimah
Jumat, 31 Oktober 2014 | 11:03 WIB
Jepara, NU Online
Rais Aam PBNU KH A. Mustofa Bisri menilai pendidikan nasional masih menitikberatkan pada pengajaran. Hal demikian, menurutnya, hanya menghasilkan generasi cendekia atau pandai saja, padahal seharusnya pendidikan itu membentuk akhlakul karimah.
<>
"Pendidikan akhlakul karimah sangat penting dalam rangka menyiapkan generasi unggulan 2045. Bahkan bila ditekankan betul, insya Allah akan menjadi generasi unggulan sampai hari qiyamat," katanya dalam kuliah umum tahun akademik 2014/2015 Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) di Gedung Haji Tahunan Jepara, Rabu (29/10) kemarin.
Kiai yang sering disapa Gus Mus ini menekankan pendidikan harus membentuk lingkungaan yang mencintai pengetahuan sekaligus mengamalkan ilmu dan akhlakul karimah. Ia merasa prihatin melihat sekelompok orang yang mengatasnamakan agama, tetapi prilakunya tidak mencerminkan nilai dan ajaran agama.
"Tidak ada generasi unggul kecuali dengan akhlakul karimah," tandas Pengasuh Pesantren Raudlatuth Thalibin Leteh Rembang.
Kepada Unisnu, Gus Mus mengharapkan perguruan tinggi milik NU ini mempunyai ciri khas sendiri dengan menciptakan cendikia berakhlakul karimah. Tidak hanya mengembangkan pengajaran di kuliah saja tetapi menekankan pendidikan akhlak.
Di hadapan ribuan civitas akademika Unisnu ini, Gus Mus juga mengajak belajar memahami banyaak bahasa. Dalam masyarakat terdapat ragam bahasa yang mengemuka sesuai komunitasnya masing-masing seperti bahasa intelektual, akademisi, sarjana bahkan bahasa alay atau gaul.
"Dengan semakin memahami banyak bahasa, kita akan semakin arif bijaksana dan tidak kagetan," tegas Gus Mus yang juga menjadi dewan penyantun Unisnu Jepara ini.
Kuliah umum bertema "Membangun Atmosfir Akademik dan Generasi yang Unggul Menyongsong Indonesia Emas 2045" diikuti ribuan mahasiswa Unisnu. Tampak hadir dalam acara ini, rektor Unisnu H. Muhtarom, ketua umum Yayasan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (YAPTINU) H. Ali Irfan dan tamu undangan lainnya.(Qomarul Adib/Abdullalh Alawi)