Nasional

Fokus Satukan 6 Ormas Islam Terbesar di Pamekasan

Selasa, 24 April 2012 | 01:11 WIB

 Pamekasan, NU Online
Para petinggi 6 organisasi masyarakat (Ormas) Islam terbesar di Pamekasan mengadakan pertemuan di masjid Aqsol Madinah, Teja, Pamekasan, akhir pekan kemarin(22/3). Keenam organisasi tersebut bersatu dalam Forum Komunikasi Ormas Islam (Fokus) Pamekasan, yaitu Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Serikat Islam, Al-Irsyad, Persis, dan Hidayatullah. Mereka melakukan rapat bulanan untuk membahas ragam persoalan terbaru di Kabupaten Pamekasan.<>

Fokus didirikan pada 29 September 2003 dengan tujuan menyatukan visi dan misi antarormas Islam di Pamekasan dalam mendukung terwujudnya izzul Islam wal Muslimin, terutama dalam menata kehidupan keagamaan umat Islam di lapisan bawah. Selain itu, juga sebagai forum silaturahmi antarormas Islam di Kabupaten Pamekasan. 

"Melalui wadah ini, kita juga berharap bisa kian mempererat ikatan persaudaraan sesama muslim, tidak mudah saling menyalahkan, apalagi bermusuhan," tegas ketua NU Pamekasan KH Abd Ghoffar, M.H.I yang didengarkan secara khidmat oleh 9 peserta rapat sebagai perwakilan dari keenam Ormas Islam di atas.

Dalam pantauan NU Online, rapat tersebut dipimpin oleh Kiai Ghoffar selaku koordinator Fokus. Pembuka rapat ialah dari Persis ustaz Bushiri Shamad selaku sekretaris Fokus. Terdapat 3 agenda besar yang dibahas pada pertemuan itu, yaitu menentukan sikap terhadap komunitas yang meresahkan di daerah Patemon dan Pagentenan Pamekasan, geng motor, dan RUU perkawinan bebas.

Ketiga agenda tersebut dibahas secara kritis. Mereka serius membincangkan problem keumatan. Dan menariknya, keseriusan itu didukung oleh keakraban yang sangat mengagumkan. Tak terlihat ada yang saling menonjolkan diri.

"Di Patemon dan Pagentenan terdapat komunitas yang bertentangan dengan ajaran Islam. Mereka melakukan praktik perdukunan," beber Kiai Ghoffar. "Masyarakat banyak yang tertarik dan terpengaruh untuk tidak shalat. Fokus harus menyikapinya."

Para petinggi keenam Ormas Islam tersebut mengamini pernyataan Kiai Ghoffar. Mereka sepakat untuk membentuk tim kecil yang nantinya bertugas melakukan investigasi ke lapangan.

"Bukti-bukti dari hasil investigasi tersebut nanti disampaikan ke Komunitas Intelejen Daerah (Kominda) Pamekasan," usul Kiai Ghoffar yang lagi-lagi disetujui peserta rapat. ditembuskan ke MUI.

Persoalan geng motor yang marak terjadi di Pamekasan tiaP malam Ahad, Fokus juga menyorotinya. Geng motor tersebut tak jarang menelan nyawa.

"Geng motor sangat meresahkan. Ia selalu mewarnai diri dengan perjudian, perampokan, hingga berujung pada pembunuhan," tegas Kiai Ghuffar.

Untuk menyikapi geng motor, dalam waktu dekat ini, Fokus akan membuat rekomendasi yang dilayangkan ke kejaksaan Pamekasan.

Khusus persoalan RUU Perkawinan Bebas, peserta rapat bulanan di atas sepakat untuk membincangnya pada pertemuan selanjutnya. Waktu yang sudah larut malam menjadi kendala utamanya. Mereka sepakat untuk mendalami dulu persoalan tersebut.

Secara umum, rapat tersebut merekomendasikan untuk mengadakan pertemuan tindak lanjut pada Kamis (26/4) malam mendatang, bertempat di sekretariat Fokus lantai II gedung Islamic Center Pamekasan.

Penting diinformasikan, para pendiri Fokus ialah KH Kholilurrahman (PCNU), H Abd Kadir Prawiro Kusumo (PD Muhammadiyah), H Syuaibi (PC Serikat Islam), KH Hamdan Shalihin (PD Persis), Mursalin (PC Persis), Dr Thabit Thalib (PC Al-Irsyad), Affan (PC Al-Irsyad), dan H Zainul Hasan (PCNU). Kesemuanya membangun komitmen bersama untuk membangun organisasi yang bernafaskan Islam Ahlussunnah wal Jamaah, Islam yang mengedepankan perdamaian.

Redaktur : Sudarto Murtaufiq
Kontributor : Hairul Anam


Terkait