Nasional

Eta Bubarkanlah… Eta Bubarkan Full Day School…

Selasa, 15 Agustus 2017 | 09:23 WIB

Eta Bubarkanlah… Eta Bubarkan Full Day School…

Belasan ribu warga NU Tasikmalaya tolak FDS (foto: Ali Roswan Fauzi)

Jakarta, NU Online 
Keluarga Besar nadlatul Ulama (KBNU) Kabupaten Tasikmalaya bersatu padu menyatakan sikap menolak atas kebijakan Full Day School (FDS) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi. Belasan ribu KBNU Tasikmalaya melakukan aksi damai di depan Kantor Setda dan DPRD Kabupaten Tasikmalaya Selasa (15/8). 

Peserta aksi itu terdiri dari seluruh banom NU mulai dari IPNU, IPPNU, Ansor, Fatayat, Muslimat, Pagar Nusa dan organ-organ lainnya yang ada di tubuh organisasi NU Kabupaten Tasikmalaya, serta para aktivis PMII. 

“NU mendesak Presiden agar mencabut dan membatalkan Permendikbun Nomor 23 Tahun 2017 karena peraturan itu akan mengikis dan mematikan eksistensi madrasah diniyah yang ada di Kabupaten Tasikmalaya,” ujar Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya, KH Atam Rustam sebagaimana dilaporkan salah seorang peserta aksi, Ali Roswan Fauzi ketika dihubungi NU Online dari Jakarta. 

Menurut Ali, Kiai Atam, pada aksi tersebut akan menuntut Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya untuk membatalkan rencana penambahan jam belajar sekolah di Kabupaten Tasikmalaya. Karena kebijakan itu dinilai akan mematikan eksistensi madrasah diniyah. 

Di antara para peserta aksi tersebut adalah santri-santri dari Pondok Pesantren Baitul Hikmah Haur Kuning yang dipimpin langsung pengasuh pondok pesantren, KH Busyrol Karim. Para santri bersarung, berpakaian putih-putih, ada yang berkopiah hitam dan putih. Mereka berjalan pelan sambil bernyanyi diiringi dengan iringan drum. Sebagian santri mengibar-kibarkan bendera NU. 

Ali kemudian mengirimkan video berdurasi 1.34 menit yang mendokumentasikan aksi para santri Haur Kuning itu. 

“Hiji, dua, tilu,” kata salah seorang memberi komando kepada teman-temannya. 

“Eta bubarkanlah, eta bubarkanlah, eta bubarkan Fullday School. Eta bubarkanlah, eta bubarkanlah, eta bubarkan Fullday School…demi FKDT (Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah, red.).” (Abdullah Alawi)


Terkait