Nasional

Dubes Tiongkok: NU Selalu Mendorong Perdamaian Muslim Dunia

Senin, 6 Juli 2015 | 13:30 WIB

Jakarta, NU Online
Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia, Mr Xie Feng bersama istri menyambangi PBNU, Senin (6/7). Acara yang berlangsung di lantai 8 Gedung PBNU Kramat Raya Jakarta ini bertajuk buka puasa dan santunan anak yatim piatu dan dihadiri segenap jajaran Kedutaan Besar RRT.<>

Xie Feng, mewakili pemerintah Tiongkok menyampaikan salam dan selamat menjalankan puasa untuk muslim Indonesia. Dia, istri, dan jajaran Kedubes RRT merasa senang sekali bisa berkunjung ke ormas Islam terbesar di Indonesia bahkan dunia. Xie mengatakan, sebagaimana besarnya agama Islam, NU selalu mendorong perdamaian umat muslim di dunia.

“Di daerah otonomi Xinjiang, umat muslim mencapai 20 juta, sedangkan masjid sebanyak 20 ribu,” ujarnya di hadapan hadirin yang memadati aula lantai 8 Gedung PBNU.

Xie mengaku, bahwa umat muslim di Tiongkok menghargai keberagaman menurut UU. Dia menerangkan, bahwa muslim di Tiongkok juga memiliki kedudukan yang sama dengan bangsa lain di negaranya.

Dia juga menjelaskan, bahwa kerja sama RI-Tiongkok juga berjalan dengan baik. Kerja sama nyata dalam menyinergikan jalan sutera dan poros maritim sedang dibangun oleh pemerintah RI dan Tiongkok. “Saya yakin kerja sama ini akan berhasil, mengingat kita mempunyai pertalian sejarah yang panjang lewat Laksamana Cheng Ho,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengungkapkan kekagumannya terhadap bangsa Tiongkok karena Nabi Muhammad pun menyebut mereka dalam sebuah sabdanya. “Hadis yang sangat terkenal yaitu Tuntutlah ilmu hingga ke negeri China (Tiongkok),” jelas Kiai Said.

Kang Said juga menerangkan ketika dirinya berkunjung ke Beijing tahun 2000 silam. Dia menjelaskan bahwa kini bangsa Tiongkok mengalami kemajuan yang sangat pesat di berbagai bidang.

Dia berharap muslim di sana selalu dapat beribadah dengan tenang. Untuk itu menurutnya, muslim yang ada di Tiongkok untuk tidak turut campur ke dalam urusan politik. Hal ini agar stabilitas politik di RRT juga terjaga dengan baik, tidak menimbulkan sentimen agama sehingga kehidupan muslim pun dapat berjalan dengan tenang. (Fathoni)


Terkait