Nasional

Di “Tangan” Ajengan Basith, Ayat Al-Qur’an Digerakkan Jadi Klinik

Rabu, 15 Maret 2017 | 20:34 WIB

Di “Tangan” Ajengan Basith, Ayat Al-Qur’an Digerakkan Jadi Klinik

Klinik gratis yang diinisiasi Ketua PCNU Kabupaten Sukabumi Ajengan Basith

Jakarta, NU Online  
Pada ragam kesempatan, Ketua PCNU Kabupten Sukabumi Ajengan KH Abdul Basith selalu menegaskan ayat Al-Qur’an yang menyebutkan ciri orang yang bertakwa adalah orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit (QS 3 Ali 'Imron ayat 134).

Ia tidak hanya pintar membunyikan ayat itu, tapi melakukan, dan mendorong banyak orang untuk melakukannya juga. Ia menggerakkan ayat itu menjadi bukti dan dirasakan umat dalam kesharian.

Caranya, sekitar tahun 2013, ia mendekati tokoh masyarakat untuk mengajak warga menyisihkan uang 500 rupiah per hari. Ajakan itu gayung bersambut, setelah diadakan pertemuan warga sedesa, di desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug, tempat tinggalnya, mereka sepakat dan melakukannya.

Dan hasilnya mencengangkan, warga di Desa Nanggerang bisa mengumpulkan uang 25 juta per bulan.

Ketika uang itu dikumpulkan selama 2 tahun, warga Nanggerang mampu membeli mobil ambulans, sekretariat Zakat Infak dan Sedekah dua lantai, serta membebaskan pembelian raskin bagi warga tidak mampu. Juga sebuah klinik gratis yang diresmikan Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar pada Mei 2015.

Ketika ditemui pada Juli tahun lalu, Ajengan Basith mengatakan, pembangunan klinik tersebut menghabiskan uang 300 juta lebih. Klinik tersebut terdiri dari ruangan rawat inap, ruang persalinan serta memiliki satu unit ambulans. Gratis tidak hanya untuk desa Nanggerang, tetapi tetangga desa.

Menurut dia, sebuah negara yang merdeka adalah ketika ada seorang masyarakat tidak sehat, kemudian datang ke rumah sakit, ia tidak perlu membayar, tapi gratis.

Ia menambahkan, sekarang memang pemerintah Indonesia mengupayakan pelayanan kesehatan melalui BPJS, tapi program tersebut masih berbayar.

Kisah sukses Ajengan Basith menggerakkan masyarakat untuk iuran 500 rupiah per hari tersebut, diikuti desa tetangga. Sekitar 8 desa dari 13 desa di Cicurug mengikuti program tersebut. Juga diikuti beberapa desa di kecamatan tetangga seperti Cidahu dan Cibadak. Para pedagang di dua pasar, Cibadak dan Cicurug juga mengikutinya. Kemudian program tersebut disambut bupati dengan menjadikannya program kabupaten.

Cita-cita Ajengan Basith adalah setiap desa di Sukabumi memiliki klinik gratis sehingga tak ada lagi kabar orang meninggal karena tak mampu berobat.

Namun sayang, cita-cita mulia tak sempat dicapainya. Allah SWT memanggilnya pada usia relatif muda, 56 tahun, saat di perjalanan ibadah umrah,  transit di Dubai, Uni Emirat Arab, Rabu siang (15/3). Semoga almarhum mendapat tempat paling sempurna di sisi-Nya. Dan semoga cita dan gerak ajengan sanntun dan tawadlu tersebut dilanjutkan santri dan PCNU Kabupaten Sukabumi.  (Abdullah Alawi)



Terkait