Magetan, NU Online
Sebagai garda depan benteng ulama dan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI, Banser dibekali dengan kemampuan khusus berupa bela diri dan ilmu kanuragan. Kemampuan mental dan fisik mutlak dimiliki tiap anggota untuk menghadapi gangguan yang muncul.
Hal tersebut terlihat pada apel kebangsaan 4.444 anggota Banser yang digelar PC Gerakan Pemuda Ansor Magetan Ahad (14/1). Hadirin disuguhi dengan berbagai atraksi ilmu kanuragan, di antaranya adalah unjuk kekebalan tubuh.
Sejumlah pasukan khusus tampak memperagakan kemampuan ilmu kanuragan di hadapan Ketua Umum GP Ansor, H Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) dan Kasatkornas Banser H Alfa Isnaini.
Beberapa pertunjukan dan atraksi heroik yang menegangkan tersebut berhasil memukau dan disambut dengan tepuk tangan meriah oleh ribuan Banser yang memenuhi Alon-alon Magetan.
Pantauan NU Online, dua anggota Banser melakukan atraksi silat saling menyerang dan bertahan menggunakan pedang dan bambu. Seorang lainya berhasil memecahkan tumpukan lempengan besi menggunakan kekuatan tangan kosong dan tenaga dalam.
Yang paling mendebarkan ketika seorang anggota Banser disiram dengan menggunakan air keras. Namun yang menakjubkan tubuhnya sama sekali tidak terbakar.
Ketua PC GP Ansor Magetan, Nur Wakhid atau menyatakan atraksi yang diperagakan anggota Banser ini tidak dimaksudkan sebagai ajang pamer kekuatan. “Ini sebagai wujud syukur atas karunia kekuatan yang diberikan oleh Allah SWT,” kata Gus Wakhid, sapaan akrabnya.
Anggota Banser Magetan telah dibekali dengan berbagai kemampuan ilmu kanuragan dan bela diri dengan segenap aspeknya, mulai dari fisik sampai mental. “Mengingat anggota Banser akan terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial, pengamanan dan lain sebagainya,” katanya.
Gus Wakhid menjelaskan, kemampuan ilmu kanuragan ini sebagai bekal untuk menjaga keamanan masyarakat dari aksi teror kelompok radikal yang akhir-akhir ini mengancam kedaulatan NKRI. "Jadi siapapun yang akan menghancurkan NKRI. Siapapun yang akan mengganti Pancasila, maka akan berhadapan dengan kita," tegasnya.
Selain diwarnai dengan berbagai atraksi kanuragan, apel diisi pula dengan pembentangan bendera Indonesia dan bendera NU raksasa, hingga pembacaan shalawat Nariyah sebanyak 4.444 kali. (Zaenal Faizin/Ibnu Nawawi)