Nasional

Desa adalah Akar, Kisah Sumantri pada Peluncuran Buku Kebangkitan Desa

Jumat, 26 Februari 2016 | 00:18 WIB

Desa adalah Akar, Kisah Sumantri pada Peluncuran Buku Kebangkitan Desa

Dari Kiri-Kanan: Ketua Komisi V DPR RI, Fery Djemi Francis, Staf Khusus Kepresidenan Noer Fauzi, Pimpinan Indobarometer Mohammad Qodari, Peneliti Senior SMRC Sirajuddin Abbas, Musisi Yovie Widiyanto, dan Peneliti Senior CSIS J. Kristiadi (Foto. Zunus)

Jakarta, NU Online
Jika negara diibaratkan pohon tinggi menjulang, maka desa adalah akarnya. Hal ini disampaikan Galih, seniman Indonesia saat memeriahkan peluncuran buku "Kebangkitan Desa" oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kamis (25/2).

"Desa adalah akarnya, bagaimana menumbuhkan pohon dan bunga yang tinggi tanpa akar. Bahkan permata terpendam sangat dalam di lapisan terdalam sana," ujarnya.

Galih melantunkan kisah Sumantri, seorang laki-laki yang menganggap kota adalah satu-satunya tujuan hidup. Ia akhirnya terjebak dalam riuh dan bisingnya kehidupan kota. Sumantri pun merindukan kampung yang penuh dengan kesederhanaan dan kebersamaan.

"Kota adalah bunga-bunga dan butiran buah di pohon yang besar. Tanpa kegigihan akar yang menerobos cadas dan tanah dengan kuat, bunga-bunga dan buah ini tak akan pernah terlahir," ujarnya.

Senada dengan kisah yang dilantunkan tersebut, Buku Kebangkitan Desa hadir untuk mengangkat desa pada posisi tertinggi. Buku tersebut, adalah terjemahan yang mengupas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengatakan, Kebangkitan Desa adalah gagasan baru untuk membangun Indonesia dari desa.

"Ini adalah gagasan, terobosan, dan gerakan baru. Bahwa pemerintah kali ini konsentrasi dan berkomitmen untuk membangun Indonesia dari pinggiran," ujar Menteri kelahiran Pati Jawa Tengan ini.

Sebelumnya Marwan mencontohkan, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat ditingkatkan melalui desa. Jika kondisi ekonomi di desa meningkat, maka pertumbuhan ekonomi nasional juga akan mengalami peningkatan.

"Kondisi ekonomi nasional salah satu akarnya juga dari desa. Kalau kondisi perekonomin di desa menurun, otomatis ekonomi nasional juga tidak stabil," ujarnya. (Red-Zunus)


Terkait