Nasional
Dauroh Internasional Aswaja Menjaga Kepercayaan Muslim Dunia
Sabtu, 12 Maret 2016 | 21:02 WIB
Surabaya, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) semakin dilirik dunia internasional. Bahkan tidak sedikit negara yang belajar dan menimba pengalaman dari organisasi dengan massa terbesar di dunia ini. Tugas terberat adalah menjaga kepercayaan tersebut.
"Kegiatan dauroh Aswaja internasional yang akan diselenggarakan adalah sebagai bagian dari menjaga momentum kepercayaan dunia kepada NU tersebut," kata Ustadz Ahmad Nur Fauzi, Sabtu (12/3). Dengan semakin memantapkan pemahaman, sikap dan tindakan yang didasarkan dari nilai-nilai Aswaja ala NU, maka dapat dipastikan kepercayaan akan kian tertanam, lanjut ketua panitia ini.
Ustadz Fauzi, sapaan akrabnya mengemukakan bahwa banyak negara di Barat maupun Timur Tengah yang justru menjadikan NU sebagai rujukan dalam menyelesaikan sejumlah konflik yang berbasis agama, ras, suku dan antar golongan.
"Dengan pendekatan yang mengedepankan tawassuth, tasamuh, i'tidal, serta tawazun, maka NU mampu keluar dari sejumlah problematika internal dan menyikapi kondisi sosial, juga masalah bangsa secara elegan dan jauh dari kekerasan meskipun memiliki ketegasan," kata dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini.
Kegiatan yang akan dilangsungkan Ahad (13/3) dengan mendatangkan narasumber KH Marzuki Mustamar, KH Abdurrahman Navis, Ustadz Idrus Ramli, Ustadz Faris Khoirul Anam, Ustadz Ma'ruf Khozin, serta Alhabib Syekh Samir bin Abdurrahman al-Khauli al-Rifai al-Husaini dari Libanon tersebut sebagai media untuk semakin memantapkan keberpihakan NU dalam berbagai kiprah.
Pada kegiatan dauroh kali ini panitia sengaja menghadirkan peserta dari para putra kiai dan pemangku pesantren di sejumlah kota dan kabupaten se-Jawa Timur. "Bahkan ada juga peserta dari Nusa Tenggara Timur yang telah datang lebih awal," kata alumnus Pesantren Sidogiri Pasuruan ini.
Meskipun dibatasi hanya seratus peserta, panitia juga mengantisipasi bila ada penambahan. "Kami telah menyiapkan fasilitas dengan harapan dapat menjadi tuan rumah yang baik bagi para putra kiai atau para gus ini," ungkapnya.
Kegiatan dauroh Aswaja akan berlangsung di gedung PWNU Jatim, jalan Masjid Al-Akbar Timur 9 Surabaya sejak pagi hingga sore. PW Aswaja NU Center Jatim selaku penyelenggara menyediakan seluruh kebutuhan peserta tersebut. (Ibnu Nawawi/Abdullah Alawi)
Nahdlatul Ulama (NU) semakin dilirik dunia internasional. Bahkan tidak sedikit negara yang belajar dan menimba pengalaman dari organisasi dengan massa terbesar di dunia ini. Tugas terberat adalah menjaga kepercayaan tersebut.
"Kegiatan dauroh Aswaja internasional yang akan diselenggarakan adalah sebagai bagian dari menjaga momentum kepercayaan dunia kepada NU tersebut," kata Ustadz Ahmad Nur Fauzi, Sabtu (12/3). Dengan semakin memantapkan pemahaman, sikap dan tindakan yang didasarkan dari nilai-nilai Aswaja ala NU, maka dapat dipastikan kepercayaan akan kian tertanam, lanjut ketua panitia ini.
Ustadz Fauzi, sapaan akrabnya mengemukakan bahwa banyak negara di Barat maupun Timur Tengah yang justru menjadikan NU sebagai rujukan dalam menyelesaikan sejumlah konflik yang berbasis agama, ras, suku dan antar golongan.
"Dengan pendekatan yang mengedepankan tawassuth, tasamuh, i'tidal, serta tawazun, maka NU mampu keluar dari sejumlah problematika internal dan menyikapi kondisi sosial, juga masalah bangsa secara elegan dan jauh dari kekerasan meskipun memiliki ketegasan," kata dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini.
Kegiatan yang akan dilangsungkan Ahad (13/3) dengan mendatangkan narasumber KH Marzuki Mustamar, KH Abdurrahman Navis, Ustadz Idrus Ramli, Ustadz Faris Khoirul Anam, Ustadz Ma'ruf Khozin, serta Alhabib Syekh Samir bin Abdurrahman al-Khauli al-Rifai al-Husaini dari Libanon tersebut sebagai media untuk semakin memantapkan keberpihakan NU dalam berbagai kiprah.
Pada kegiatan dauroh kali ini panitia sengaja menghadirkan peserta dari para putra kiai dan pemangku pesantren di sejumlah kota dan kabupaten se-Jawa Timur. "Bahkan ada juga peserta dari Nusa Tenggara Timur yang telah datang lebih awal," kata alumnus Pesantren Sidogiri Pasuruan ini.
Meskipun dibatasi hanya seratus peserta, panitia juga mengantisipasi bila ada penambahan. "Kami telah menyiapkan fasilitas dengan harapan dapat menjadi tuan rumah yang baik bagi para putra kiai atau para gus ini," ungkapnya.
Kegiatan dauroh Aswaja akan berlangsung di gedung PWNU Jatim, jalan Masjid Al-Akbar Timur 9 Surabaya sejak pagi hingga sore. PW Aswaja NU Center Jatim selaku penyelenggara menyediakan seluruh kebutuhan peserta tersebut. (Ibnu Nawawi/Abdullah Alawi)
