Nasional

Buka Final Liga Santri, Menpora: Olahraga untuk Persatuan

Ahad, 30 Oktober 2016 | 09:30 WIB

Sleman, NU Online 
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi membuka secara resmi grand final Liga Santri Nusantara 2016 yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Ahad sore (30/10). Pembukaan ditandai dengan pemukulan rebana bertalu-talu.  

Menurut Imam, Liga Santri Nusantara menunjukkan bahwa sepak bola tidak hanya diminati di kalangan tertentu, tapi juga santri di pondok pesantren. 

“Hari ini kita ingin sepak bola berprestasi bagi martabat kewibawaan bangas di internasional. Kita akan mendorong kompetisi di berbagai jenjang, terencana,” katanya. 

Supaya sepak bola Indonesia lebih maju, menurutnya, setiap pertandingan sepak bola harus diselenggarakan dengan baik, pemain dan penontonnya juga melakukannya dengan baik. 

“Penonton ketika datang dan keluar dari stadion dengan senang, tidak ada tawuran,” pintanya. 

Karena, kata dia, spirit olahraga adalah menyatukan tanah air, bukan memacah belah antarkelompok. 

Ia bersyukur Liga Santri Nusantara terselenggara dengan baik, konssiten aman karena mengedepankan budaya pesantren.

Pemerintah juga mendorong kompetisi dari usia dini melalui liga pelajar, liga mahasiswa demi nama harum Indonesia di bidang olahraga bai di regional maupun internasional. (Abdullah Alawi)


Terkait