Direktur Utama (Dirut) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Fahmi Idris menyambangi Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Lantai 3 Gedung PBNU, Jumat (11/3). Sebagai orang yang baru memegang amanah dirut, ia meminta doa restu kiai untuk para direksi yang baru saja dilantik.
Selain itu, menurut Fahmi, kedatangannya ingin mengajak kerja sama dengan NU. “Kita ingin mengajak NU untuk ikut terlibat aktif dalam program-program BPJS,” jelas Fahmi.
BPJS baru berumur sekitar dua tahun dan masih butuh beberapa perbaikan. Sekarang jumlah peserta BPJS sekitar 170 juta orang. “Yang 90 juta merupakan masyarakat nir-poor atau rentan miskin. Sisanya berasal dari masyarakat yang mampu,” ucap mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia tersebut..
Ia menawarkan tiga program kerja sama kepada PBNU. Pertama, program pelayanan langsung kepada masyarakat, khususnya wara nahdliyin. “Kedua, program sosialisasi edukasi kesehatan. Program ini memiliki tujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait dengam kesehatan mulai dari pencegahan, pengobatan, dan juga sosialisasi pentingnya ber-BPJS. Dan yang ketiga adalah, kita juga mengajak warga NU untuk ikut menjadi peserta BPJS,” paparnya
KH Said Aqil Siroj yang lebih akrab disapa Kang Said, menyambut dengan terbuka kedatangan direksi BPJS tersebut. “Terima kasih atas kedatangannya,” ucapnya.
Kang Saif memaparkan bahwa sudah ada beberapa lembaga pemerintah yang menggandeng NU untuk bekerja sama. Program yang dikerjakansamakan dengan NU akan sukses.
“Insyaallah (programnya) akan sukses karena NU memiliki jaringan yang kuat dan luas dari atas sampai bawah. BNPT, BNN, dan pak Luhut juga sudah berkunjung ke PBNU untuk (melakukan) kerjasama,” jelas Pengasuh pondok As Tsaqofah tersebut.
Lebih lanjut, Kang Said menilai kalau selama ini pesantren belum mendapatkan perhatian yang sama dengan lembaga pendidikan formal. “Pesantren itu mandiri. Pesantren juga memiliki sumbangsih yang besar terhadap kemerdakaan Indonesia. Sudah semestinya pesantren diperhatikan (oleh pemerintah),” ujarnya.
“Yang ditawarkan BPJS tersebut bisa kita sinkronisasikan dengan LKNU, LKKNU, dan LAZISNU,” kata Bendahara Umum PBNU, Bina Suhendra.
Direksi baru BPJS Kesehatan tersebut dilantik presiden Joko Widodo pada Selasa, 23 Februari 2016 di Istana Negara, Jakarta. Adapun nama-nama dewan direksi BPJS Kesehatan adalah Fahmi ldris (Direktur Utama), Kemal Imam Santoso (direktur), Bayu Wahyudi (direktur), Maya Amiamy Rusady (direktur), Andayani Budi Lestari (direktur), Mira Anggraini (direktur), Mundi Harmo (direktur), dan Wahyuddin Bagenda (direktur). (Ahmad Muchlishon/Abdullah Alawi)