Nasional
Besok, Nyai Hj Mastura Dimakamkan di Sisi Suaminya, KH Idham Chalid
Kamis, 13 Juli 2017 | 09:00 WIB
Foto: Ilustrasi
Jakarta, NU Online
Innâlillâhi wa innâ ilaihi râjiûn. Telah wafat ibu Hj Mastura, istri dari almarhum KH Idham Chalid di Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (13/7) siang. Jenazah akan dimakamkan esok hari di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jumat (14).
Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta KH Taufiq Damas menyebutkan bahwa almarhumah wafat pada usia kurang lebih 90 tahun.
“Almarhumah akan dimakamkan besok di Cisarua, di samping makam pak Idham,” kata Kiai Taufiq, salah seorang keluarga besar KH Idham Chalid kepada NU Online.
Ia berdoa semoga amal ibadah almarhumah diterima Allah SWT.
Jenazah kini disemayamkan di kediamannya di kompleks Yayasan Perguruan Darul Maarif, Jalan RS Fatmawati Nomor 45, Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.
KH Idham Chalid pernah menjabat sebagai Ketua Umum PBNU di era Orde Lama dan Orde Baru. Almarhum merupakan tokoh agama dan tokoh politik yang disegani di zamannya. Wajahnya kini terpampang di uang kertas Rp.5000.
Kiai yang dikenal dermawan ini adalah pendiri Yayasan Perguruan Darul Maarif yang memberikan kesempatan bagi masyarakat kecil di Jakarta untuk mengenyam pendidikan sekolah dengan biaya terjangkau. (Alhafiz K)
Innâlillâhi wa innâ ilaihi râjiûn. Telah wafat ibu Hj Mastura, istri dari almarhum KH Idham Chalid di Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (13/7) siang. Jenazah akan dimakamkan esok hari di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jumat (14).
Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta KH Taufiq Damas menyebutkan bahwa almarhumah wafat pada usia kurang lebih 90 tahun.
“Almarhumah akan dimakamkan besok di Cisarua, di samping makam pak Idham,” kata Kiai Taufiq, salah seorang keluarga besar KH Idham Chalid kepada NU Online.
Ia berdoa semoga amal ibadah almarhumah diterima Allah SWT.
Jenazah kini disemayamkan di kediamannya di kompleks Yayasan Perguruan Darul Maarif, Jalan RS Fatmawati Nomor 45, Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.
KH Idham Chalid pernah menjabat sebagai Ketua Umum PBNU di era Orde Lama dan Orde Baru. Almarhum merupakan tokoh agama dan tokoh politik yang disegani di zamannya. Wajahnya kini terpampang di uang kertas Rp.5000.
Kiai yang dikenal dermawan ini adalah pendiri Yayasan Perguruan Darul Maarif yang memberikan kesempatan bagi masyarakat kecil di Jakarta untuk mengenyam pendidikan sekolah dengan biaya terjangkau. (Alhafiz K)
