Nasional

Belajar dari Soekarno, Substansi Lebih Penting dari Kemasan

Selasa, 15 Agustus 2017 | 13:30 WIB

Tangerang Selatan, NU Online
Mocahmad Nur Arifin mengambil pelajaran penting dalam bacaannya tentang Soekarno, yakni substansi lebih penting dari kemasan.

Hal tersebut ia sampaikan saat bincang bukunya berjudul Bung Karno “Menerjemahkan” Al-Quran di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa (15/8).

Ia mengatakan demikian pasalnya dalam bukunya, ia menuangkan beberapa transformasi makna ayat-ayat Al-Quran yang terdapat dalam pemikiran Bung Karno. 

Meskipun Presiden Pertama Republik Indonesia itu tidak secara langsung menyebut ayat Al-Qur'annya. Ia menyebut Al-Qur’an Surat Al-Balad yang sejalan dengan pemikiran Bung Karno tentang berdikari dalam ekonomi.

Pada acara tersebut, pria yang mendapat rekor MURI karena terpilih sebagai wakil bupati termuda itu juga mengingatkan agar kita tidak hanya menyalah-nyalahkan orang lain, menghardik orang lain dengan berbagai tuduhan.

“Jika kamu menghardik orang lain, lalu di mana pernamu untuk Indonesia?” katanya menyindir.

Tidak berhenti di situ, pemuda saat ini jangan sampai Kaya visi miskin isi, kaya gagasan miskin teladan. Maka dari itu, Wakil Bupati Trenggalek itu mengingatkan agar sama-sama berjuang demi kebangkitan Indonesia.

“Jika ada kata saling, maka perjuangan itu tidak bisa dilakukan sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, pembanding bincang buku Tsamara Amany (politisi muda) mengambil peran kesetaraan Bung Karno. Ia mengatakan, bahwa Indonesia itu seperti burung. 

“Perempuan dan laki-laki adalah sayapnya,” ujarnya. Tanpa kehadiran salah satunya, maka Indonesia tidak akan bisa terbang tinggi. (Syakirnf/Fathoni)


Terkait