Nasional

Bawang Dayak, Ramuan Tradisional Obat Berbagai Penyakit Berat

Rabu, 9 Mei 2018 | 05:45 WIB

Bawang Dayak, Ramuan Tradisional Obat Berbagai Penyakit Berat

Bawang Dayak (Foto: Fathoni/NU Online)

Palangkaraya, NU Online
Bawang merupakan salah satu rempah-rempah khas Nusantara. Mendengar nama bawang, sebagian besar masyarakat mungkin akan mengarahkan pandangan ke sebuah daerah bernama Brebes, Jawa Tengah. Brebes merupakan daerah penghasil bawang merah terbesar di tanah air.

Namun, salah satu-satu rempah-rempah yang menjadi incaran kaum kolonial di zaman dulu ini tidak hanya ada di Brebes, melainkan di beberapa wilayah di Indonesia antara lain di Kalimantan dengan nama Bawang Lemba, familiar disebut Bawang Dayak. Ada juga yang menyebut Bawang Dayak Borneo.

Berbeda dengan rupa Bawang Merah Brebes, Bawang Dayak yang mempunyai nama ilmiah Eleutherina Palmifolia ini mempunyai daun yang hampir sama dengan daun serai atau daun alang-alang. Sedangkan Bawang Merah Brebes atau Bawang Jawa mempunyai daun bulat berlubang. Bawang Dayak mayoritas berbentuk lonjong memanjang, tidak terlihat bulat seperti Bawang Jawa.

Bawang Dayak ini banyak dipasarkan di toko-toko penyedia oleh-oleh khas Kalimantan. Dikemas menarik dan diminati masyarakat luas karena mempunyai khasiat luar biasa sebagai ramuan tradisional untuk mengobati banyak penyaki berat khas Suku Dayak.

Salah seorang penjual ramuan tradisional khas Kalimantan, Eva Wijayami menegaskan, Kalimantan merupakan lahan subur tumbuhnya banyak rempah-rempah, tidak hanya Bawang Dayak, tetapi pohon pasak bumi, kayu manis, pala, cengkeh, kunyit, sarang semut, dan lain-lain. Kesemuanya diramu oleh masyarakat lokal sebagai obat herbal penyembuh segala penyakit.

“Ramuan obat tradisional ini distribusinya hingga ke beberapa daerah di Indonesia seperti Pekalongan, Jakarta, dan daerah-daerah lain,” kata Eva dalam kesempatan berbincang dengan NU Online di Palangkaraya pekan lalu.

Eva juga menjelaskan, Bawang Dayak tidak hanya dimanfaatkan sebagai bumbu, tetapi juga bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit berat seperti kanker, tumor, diabetes, darah tinggi, kolesterol jahat, keputihan pada wanita, hepatitis, gangguan seksual, dan lain-lain.

“Bahkan saya sendiri sudah membuktikannya. Saya pernah melahirkan lewat operasi sesar. Biasanya butuh minimal satu tahun untuk memulihkan bekas-bekas operasi. Tetapi dengan minum ramuan Bawang Dayak, tidak sampai dua minggu, saya sudah bisa bawa motor sendiri,” ungkap Eva.

Bawang Dayak dipasarkan dalam dua bentuk, kemasan dan langsung jual. Bawang Dayak yang sudah dikemas daun bawangnya sudah di-preteli dan diiris-iris rapi. Sedangkan dalam bentuk dijual langsung daun yang menyerupai alang-alang diikat seperti terlihat pada Bawang Jawa setelah dipanen. Namun, Bawang Dayak yang dijual sudah dalam kondisi kering.


Bawang Dayak yang sudah dikemas seperti teh. (Foto: Fathoni/NU Online)

Cara mengonsumsi Bawang Dayak cukup mudah. Hanya butuh air panas kemudian Bawang Dayak diseduh layaknya menyajikan teh tubruk. Adapun Bawang Dayak pasca-panen dan kemudian dikeringkan bisa langsung di-geprek atau dihancurkan lalu diseduh dengan air panas.

Menurut keterangan masyarakat lokal, Bawang Dayak juga sering disebut dengan bawang hutan, karena bawang ini bisa tumbuh liar di hutan atau pun perkebunan. Bawang ini asalnya dari hutan di Kalimantan Barat dan sejak dulu sudah digunakan oleh masyarakat setempat sebagai obat tradisional.

Menurut pengujian di laboratorium, Bawang Dayak memiliki kandungan senyawa aktif yang lengkap, jadi wajar jika banyak manfaatnya. Senyawa tersebut meliputi flavonoid, alkaloid, glikosida, steroid, fenolik, tanin, dan saponin. Flavonoid bisa bermanfaat sebagai antikanker, antiinflamasi, antiviral, melawan radikal bebas, serta mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler. (Fathoni)


Terkait