Jakarta, NU Online
Dalam penyaluran beasiswa studi ke luar negeri, PBNU tidak pernah memungut biaya apapun. Masyarakat mesti waspada dengan berbagai modus penipuan terkait pembiayaan yang mengatasnamakan PBNU.
<>
Pengurus Biro Kerjasama Beasiswa PBNU Ahmad Sudradjat mengatakan, pihaknya baru-baru ini menerima sejumlah laporan dari calon mahasiswa yang di luar sepengetahuan PBNU. Salah satu laporan menyebutkan, mahasiswa diwajibkan memenuhi kelengkapan berkas, bahkan mentransfer uang sebesar 10 juta ke nomor rekening tertentu untuk dapat belajar di Australia.
Setelah diusut, mereka ternyata memperoleh informasi dari sumber yang juga tidak resmi. Melalui sebuah situs di internet, sang penipu mengabarkan alamat email, nomor telepon, dan rekening dengan mengatasnamakan PBNU.
“Kalau mereka (calon mahasiswa) nggak tahu kan kasihan. Begitu mereka transfer uang dan ternyata itu penipuan,” katanya di Jakarta, Senin (22/10) sore.
Sudradjat menjelaskan, pihaknya selalu mengingatkan, semua proses dilakukan menurut prosedur dan disosialisasikan melalui NU Online sebagai situs resmi PBNU. Informasi lebih detil dan valid hanya dapat diakses dari Pengurus Biro Kerjasama Beasiswa PBNU, yaitu Ahmad Ridho (081586431808/ahraar_01@yahoo.com) dan Ahmad Sudradjat (085312346312/sudradjat_lc@yahoo.com).
Demi kehati-hatian, calon mahasiswa patut mencurigai berbagai beban yang mengatasnamakan PBNU khususnya terkait pembiayaan beasiswa luar negeri dari sumber yang tidak resmi. “Karena ada pihak-pihak yang berusaha memanfaatkan PBNU,” katanya.
Redaktur: Mukafi Niam
Penulis : Mahbib Khoiron