Nasional

Atasi Kasus Penipuan Umrah, Duit Jemaah Harusnya Kembali

Jumat, 30 Maret 2018 | 11:30 WIB

Atasi Kasus Penipuan Umrah, Duit Jemaah Harusnya Kembali

(Foto: SPA)

Jakarta, NU Online
Wakil Katib Syuriyah PWNU Jakarta KH Taufiq Damas Lc melihat secara serius kasus penipuan kolektif yang dilakukan agen travel umrah. Menurutnya, penyelesaian hukum atas kasus ini tidak berhenti pada sanksi pidana berupa pemenjaraan, tetapi juga upaya pengembalian uang yang disetorkan calon jemaah umrah.

Demikian disampaikan Kiai Taufiq Damas Lc kepada NU Online, Jumat (30/3) sore.

Ia menyayangkan lemahnya kontrol atas penyelenggaraan umrah oleh travel. Kalau saja kontrol berjalan dengan baik, penipuan dalam jumlah besar dan melibatkan banyak orang ini tidak akan terjadi.

“Travel dapat izin haji dan umrah dari Kemenag. Setelah travel dapat izin, seharusnya ada mekanisme kontrol dari Kemenag. Kalau ada beberapa travel bisa menipu sekian banyak orang, berarti kontrol tidak berjalan, atau berjalan tapi sambil bercanda,” kata Kiai Taufiq.

Ia menambahkan, akhir kasus ini paling-paling hanya berujung pada pemenjaraan beberapa orang saja. Sementara uang atau aset uang disita paling hanya sekian persen dari jumlah keseluruhan uang jemaah.

“Lalu dana sisanya calon jemaah tidak akan pernah kembali, ke mana uang itu mengalir?” kata Kiai Taufiq.

Menurutnya, penipuan kolektif akan terus terjadi di Indonesia. Modusnya bisa bermacam. Ada modus investasi, penggandaan uang, umrah, dan lain sebagainya. Selagi Iblis hidup, maka penipuan akan terus terjadi. Iblis memiliki anak buah, yaitu dari bangsa jin dan bangsa manusia.

“Entah ke depan akan pakai modus apalagi. Saya yakin kerja penipuan ini ada mafianya. Keluarga ane ada 7 orang jadi korban First Travel. Yang satu bahkan dalam kondisi stroke maksa mau umrah setelah ngepas-ngepasin duitnya, eh ditipu,” kata Kiai Taufiq.

Ia menambahkan, intinya pemerintah dalam hal ini Kemenag tidak boleh menganggap kasus ini sebagai kasus yang biasa-biasa saja.

“Harus ada komitmen supaya uang jemaah bisa kembali,” kata Kiai Taufiq. (Alhafiz K)


Terkait