Jakarta, NU Online
Sarjana adalah mereka yang berpengetahuan. Dengan pengetahuan yang dimiliki, masyarakat mengharapkan mereka untuk memperbaiki nasib dan kehidupan masyarakat.<>
“Sarjana tidak boleh di awang-awang. Mereka mesti turun ke lapisan bawah, bersama petani, rakyat, dan umat,” imbau Ali Masykur Musa, Ketua Umum ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama) disela acara Penanaman Perdana Padi di Areal GP3K, di Desa Ragas Masigit, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (20/4) lalu.
Sarjana adalah anak masyarakat yang mesti kembali ke masyarakat. Para sarjana mestinya turun tangan mendampingi masyarakat dalam menghadapi persoalannya. Dengan modal pengetahuan yang dipelajari, para sarjana memiliki tanggung jawab intelektual untuk berdiri di barisan terdepan mengawal masyarakat.
ISNU bersama PT. Shang Hyang Seri, siap mengawal para petani mulai proses awal penanaman sampai praktik penjualan. Kecamatan Carenang yang memiliki 10 desa, dipilih oleh ISNU sebagai tempat pembinaan para petani menimbang Carenang adalah pundi-pundi pertanian terbesar di Kota dan Kabupaten Serang.
Pembinaan dan proteksi para petani oleh ISNU mulai dari proses penanaman hingga paska panen, adalah program yang selama ini ditunggu masyarakat Carenang. Setidaknya, ungkapan semacam ini mewakili suara petani Indonesia pada umumnya.
“Apakah pembinaan semacam ini dibutuhkan? Seperti kita dengarkan tadi, dialog saya dalam sambutan dengan Pak Marzuki, petani lokal. Ia menjawab bahwa masyarakat sangat butuh agar organisasi seperti ISNU untuk membina langsung petani di bawah itu,” ungkap Ali Masykur kepada NU Online seusai acara di depan tenda sederhana, tempat acara berlangsung.
Dinas pertanian Serang, Camat Carenang, Kepala Desa Ragas Masigit, Litbang PT. Shang Hyang Seri, dan unsur Muspida setempat, tampak hadir dalam acara ini sebagai dukungan atas program pemberdayaan petani mereka. Tenda tempat berlangsungnya acara, tepat berada di tengah sawah. Dengan karpet yang beralas kain terpal, para hadirin duduk nyaman lesehan di atasnya.
Redaktur: A. Khoirul Anam
Penulis : Alhafiz Kurniawan