Cirebon, NU Online
Aktivis perempuan Malaysia Zainah Anwar menyatakan keyakinannya kalau Islam adalah agama yang tidak mendiskriminasi, melainkan Islam itu menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan perempuan.
“Kami percaya bahwa Islam adalah agama yg menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan,” kata Zainah saat menjadi pembicara pada acara seminar internasional ulama perempuan yang diselenggarakan KUPI di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jawa Barat, Selasa (25/4).
Tapi pada realitas, praktik-praktik agama hari ini, menurut Zainah, tidak adil gender. Padahal Islam adalah agama yang berkeadilan.
“Agama adalah adil, Islam adalah adil, oleh karena itu saya marah (jika perempuan terdiskriminasi),” katanya.
Karena ketidakadilan itu, menurutnya, telah menyebabkan perubahan kehidupan, peran, dan status perempuan. Oleh karena itu, ia menyatakan komitmennya untuk terus berjuang atas hak-hak perempuan.
“(Perjuangan) ini adalah keputusan yang tidak mudah dan bagian dari Islam untuk menegakkan HAM,” katanya.
Ia juga menyatakan akan terus melakukan perlawanan terhadap pandangan patriarki yang membuat diskriminasi pada perempuan, sekalipun upaya yang dilakukan banyak yang menentang.
“Meskipun kami mendapat banyak tekanan, kami tidak akan pergi dari negara kami. Kami menginginkan penegakkan HAM dan juga perlakuan yang setara antara perempuan dan laki-laki tanpa ada diskriminasi,” ujarnya.
Acara Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) sendiri rencananya baru akan dibuka nanti malam oleh Hj Shinta Nuriyah Wahid di Pesantren Kebon Jambu Babakan Ciwaringin, Cirebon. (Husni Sahal/Fathoni)