Klaten, NU Online
Ketua
Umum (Plt) Pimpinan Pusat Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar
Nusa, Ajengan Mimih Haeruman, hadir dalam pembukaan kegiatan Jambore I
Pagar Nusa se-Soloraya dan DIY, yang diadakan oleh Pengurus Cabang
Pagar Nusa Kabupaten Klaten, belum lama ini (21/10).
Dalam
sambutannya, Ajengan Mimih menyampaikan bahwa nama Pagar Nusa itu bisa
diartikan secara fleksibel, akan tetapi bermuara pada tujuanya yaitu
menjadi pagarnya NU dan bangsa. “Pagar Nusa ini lahir di tengah-tengah
pesantren yang insyaallah selalu dibarokahi oleh para alim ulama. Tujuan
utamanya yakni menjadi pagar NU dan bangsa,” tegasnya.
Ditambahkan
dia, bahwasanya ilmu kanuragan dapat membuat orang memiliki sifat
merasa lebih kuat dibandingkan yang lain. “Pada umumnya seorang yang
diberi didikan ilmu kanuragan, suwuk-suwuk, jampi-jampi, dan aurod akan
menjadi sombong,” kata dia.
Berbeda dengan yang diajarkan di
Pagar Nusa, menurut dia, ilmu kanuragan tidak diajarkan untuk pamer
kekuatan maupun ajang kesombongan. “Di Pagar Nusa, dididik untuk selalu
patuh kepada dawuh para ulama, sehingga semuanya akan secara otomatis sistem kendali ada di akhlak ulama,” tutur dia.
Pada
acara bertema “Konstruksi Bela Negara Pencak Silat Nahdlatul Ulama
Pagar Nusa Dalam Meneguhkan Perdamaian Dan Semangat Kebangsaan” ini juga
dihadiri para pendekar Pagar Nusa dari wilayah eks-Karesidenan
Surakarta dan DIY.
Acara Jambore ini menjadi salah satu rangkaian
kegiatan peringatan Hari Santri di Klaten. Ketua PCNU Klaten,
Mujibburrohman, mengatakan semangat resolusi jihad tidak hanya berlaku
pada masa perjuangan mengusir penjajah, akan tetapi sampai hari kiamat. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)