Jakarta, NU Online
Teater Umah Suwung bakal mementaskan karya terbaru, Kasidah Sawah. Penulis ide dan sutradara, Abdullah Wong mengungkapkan, Sajadah Sawah sebagai ekspresi cinta kepada para perani di negeri ini.
"Tarian para petani di hamparan sawah negeri ini seakan terhenti. Kidung petani berseruling yang membajak sawah dengan kerbau berlumpur seperti tak terdengar lagi. Canda burung-burung yang meledek bebegig atau orang-orangan sawah juga tak ada lagi," papar Wong, Rabu (19/9) malam.
Ia menggambarkan, godaan kota yang menyerbu desa seperti mengganggu ketulusan para petani. Padahal petani punya peran mulia bagi keberkahan negeri ini. Menjadi petani tak cukup cakap mencangkul, membajak, menanam atau menyiangi. Karena hujan dan terik matahari silih berganti hadir di kedalaman pematang hati.
Karakter bangsa ini, sambung Wong, dapat ditemukan dari sosok para petani. Mereka adalah pribadi yang meyakini bahwa ratusan tahun pohon ditanam, tapi hanya hitungan menit untuk ditebang. Petani adalah pembelajar sekaligus pengajar kepribadian anak-anak negeri.
Bahkan, kata Wong, petani adalah para pujangga. Bagi mereka pematang sawah adalah barisan sajak penuh makna dan hikmah. Cangkul-cangkul mereka adalah pena yang menggurat dan membalik rahasia tanah. Menebarkan aroma tanah yang subur demi ingatkan jeri payah para leluhur.
"Dari mereka kita belajar bahwa untuk satu bulir padi, mesti berangkat dari benih, lumpur, keringat hingga sengatan matahari. Proses yang bukan instant tapi melalui tahapan daya tahan dan penuh kesabaran inilah yang menjadi pembelajaran bagi pembentukan karakter anak-anak kita," paparnya.
Sementara sawah-sawah negeri ini tak sehat lagi. Atas nama peningkatan produksi, atas nama percepatan hasil-hasil bumi, pestisida dan bahan-bahan kimia memerkosa kejernihan dan ketulusan tanah pertiwi. Tapi para petani tak punya pilihan lagi. Meski resikonya tanah-tanah sawah makin kering tak ada cacing tak ada humus lagi.
Ide Wong juga sejalan dan mengakar dalam ungkapan KH Hasyim Asy'ari, Pak Tani itulah penolong Negeri.
Pementasan Kasidah Sawah diagendakan Jumat (21/9) besok di persawahan Candi Blandong, Kabupaten Karawang Jawa Barat. Pementasan didukung para pemain Nanang Bariyanto, Syaifurokhmat, Suwono, Bambang Riyanto, Muhammad Arif, Hasan Sandulur. Maksrul Shodiq, Gola Ghzoulla Barghawad bakal menjadi penata bunyi dalam pementasan. Sementara penata ruang digarap oleh Oet. (Red: Kendi Setiawan)