Nasional

500 Anggota Banser Bantu Amankan Konferensi Ulama Internasional

Kamis, 28 Juli 2016 | 07:01 WIB

500 Anggota Banser Bantu Amankan Konferensi Ulama Internasional

Banser di arena Konferensi Ulama Internasional.

Pekalongan, NU Online
Sebanyak 500 personil Baser gabungan dari Kota dan Kabupaten Pekalongan, Batang dan Pemalang selam tiga hari 27-29 Juli 2016 membantu kepolisian dan TNI amankan lokasi penyelenggaraan Konferensi ulama Internasional bela negara di Kota Pekalongan.

Pengerahan personil yang cukup besar ini dilakukan mengingat pelaksanaan kegiatan dibagi di tiga tempat, yakni Hotel Santika, Kanzus Sholawat dan Gedung Djunaid, apalagi ada delegasi peserta dari 39 negara yang hadir secara khusus pada event yang dihelat Jam'iyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN).

Komandan Banser Kota Pekalongan Maftuchin kepada NU Online mengatakan, untuk membantu pengamanan tiga lokasi yang dibackup penuh dari kepolisian dan TNI, pihaknya bekerjasama dengan Banser Kabupaten Pekalongan, Batang dan Pemalang.

"Dari 500 personil Banser bertugas secara bergiliran di tiga titik lokasi yang dibagi dalam 3 shift selama tiga hari," ujar Maftuchin.

Dikatakan, khusus untuk pengamanan di Hotel Santika, dari pihak kepolisian dan TNI dibantu alat khusus berupa 'security door' di pintu masuk hotel. Pengetatan pengamanan, selain dengan penempatan personel berseragam dan berpakaian preman di sekitar lokasi, juga dengan langkah sterilisasi menggunakan ‘mirror detector’ dan ‘metal detector’. Pengamanan ketat ini dilakukan selama 24 jam, hingga perhelatan konferensi selesai, dan seluruh tamu undangan meninggalkan hotel.

Kapolres Pekalongan Kota AKBP Enriko Sugiharto Silalahi, melalui Kasat Sabhara AKP Ariakta Gagah Nugraha menjelaskan, sedikitnya ada 15 personel yang ditempatkan di hotel tersebut, mereka berpakaian seragam maupun preman.

Petugas juga melakukan sterilisasi bagi para pengunjung hotel, baik itu tamu, panitia, maupun umum. Para pengunjung dan barang bawaannya sebelum masuk terlebih dulu diperiksa menggunakan metal detector.

Ariakta menambahkan, pihaknya juga meminta bantuan Polda Jawa Tengah untuk mendatangkan dua unit ‘security door’ yang ditempatkan di depan pintu masuk baik di Hotel Santika maupun Gedung Djunaid. “Ini kita lakukan untuk menjamin keamanan pelaksanaan konferensi. Sterilisasi dilakukan terhadap panitia, tamu, maupun umum,” imbuh dia.

Penyelenggaraan even tingkat internasional membawa berkah tersendiri bagi masyarakat Kota Pekalongan. Pasalnya, tamu yang ribuan jumlahnya sebagian besar ditempatkan di rumah rumah penduduk di wilayah Pekalongan Selatan. Bagi warga yang rumahnya ditempati tamu selama acara berlangsung merupakan kebanggaan yang tidak bisa dihitung secara materi. 

"Ini suatu kebanggaan bagi kami dan masyarakat warga Buaran dan masyarakat Kota maupun Kabupaten Pekalongan, karena di samping bisa membantu menyediakan penginapan bagi tamu Habib Luthfi, juga mereka bisa beli oleh-oleh khas Pekalongan berupa batik untuk dibawa pulang usai acara," ujar Muhtarom. (Abdul Muiz/Fathoni)


Terkait