Nasional

31 Ormas Minta Presiden Tetapkan Harlah Pancasila 1 Juni

Senin, 30 Mei 2016 | 08:31 WIB

Jakarta, NU Online
Sebanyak 31 organisasi yang menamakan diri Aliansi Ormas Sosial Keagamaan, Pemuda, dan Mahasiswa mendorong pemerintah menetapkan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Pernyataan sikap ini mereka sampaikan dalam jumpa pers di gedung PBNU, Jakarta, Senin (30/4).

Sikap ini mereka dasarkan pada fakta-fakta sejarah. Dalam pandangan aliansi ini, Pancasila lahir dari pidato Soekarno, anggota resmi sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia), sebagai jawaban atas pertanyaan Ketua Sidang BPUPKI Radjiman Wedyodiningrat waktu itu tentang apakah dasar Negara Indonesia jika merdeka kelak.

Selanjutnya Pancasila dibahas Panitia Sembilan yang beranggotakan Soekarno, Muhammad Hatta, Muhammad Yamin, AA Maramis, Achmad Soebardjo, KH A Wahid Hasyim, Kh kahar Muzakir, H Agus Salim, dan Raden Abikusno Tjokrosoejoso yang menghasilkan rumusan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945.

“Kemudian melalui proses yang dialogis, akhirnya Pancasila  mencapai mencapai rumusan finalnya pada 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sejak saat itulah Pancasila resmi menjadi dasar Negara Indonesia Merdeka hingga saat ini,” kata Ramli Kamidin, Wakil Sekjen Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), mewakili ke-31 ormas.

Aliansi Ormas Sosial Keagamaan, Pemuda, dan Mahasiswa memandang serentetan fakta sejarah tersebut sebagai satu kesatuan proses sejarah lahirnya Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia merdeka oleh para pendiri bangsa Indonesia.

“Sejak 71 tahun kelahiran Pancasila tanggal 1 Juni 1945 dan menjelang peringatan 71 tahun kemerdekaan bangsa Negara Indonesia, kami meminta kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak H Joko Widodo menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai hari lahirnya Pancasila melalui sebuah Keputusan Presiden,” tambah Ramli.

Keputusan Presiden tersebut, katanya,  tentunya akan melengkapi Keputusan Presiden Nomor 18 tahun 2008 yang telah menetapkan tanggal 18 Agustus sebagai Hari Konstitusi.

Jumpa pers dihadiri perwakilan dari sejumlah ormas, antara lain PBNU, MPH PGI, Presidium KWI, DPP Walubi, DP Matakin, DPN Peradah, DPPA GMNI, Hikma Budi, Presidium GMNI, PB HMI, PB PMII, dan lain-lain.

Ketua PBNU H Saifullah Yusuf yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan, Pancasila merupakan perekat bangsa Indonesia yang begitu majemuk dan menjadi ciri khas dari negara-negara di dunia lainnya. Sebab itu, memperingati hari lahir Pancasila merupakan sebuah keniscayaan. "Saya enggak bisa bayangkan waktu perdebatan perumusan dasar negara enggak ada jalan tengah berupa Pancasila," ujarnya.  (Mahbib)



Terkait