Jakarta, Online
Panitia kompetisi Esai dan Multimedia NU Online telah menyeleksi 10 karya terbaik dari 530 peserta yang mengikuti ajang tersebut. Saat ini dewan juri sedang merampungkan penilaian akhir atas 10 karya yang nantinya akan memperebutkan hadiah utama 5 juta rupiah.
Koordinator panitia lomba Muhammad Yunus menjelaskan, seluruh esai tersebut diseleksi secara bertahap oleh para dewan juri yang kompeten di bidangnya.
“Dari 530 dieliminir menjadi 100 besar, kemudian diseleksi lagi menjadi 50 besar, lalu 20 besar hingga terakhir 10 besar,” terang Yunus.
Tahap 10 besar, imbuhnya, menjadi proses seleksi terakhir untuk memilih 3 juara inti dan 3 juara harapan. Para juara tersebut dipastikan merupakan karya terbaik dari 530 peserta dari seluruh Indonesia.
Berikut ini 10 karya terbaik yang masuk putaran final kompetisi esai NU:
1. Tondano, di Antara Toleransi dan Keberagaman (Geril Dwira/Gorontalo)
2. Ngaji Toleransi di Kaki Bukit Watu Payung (Ahmad Syarif Yahya/Rembang)
3. Tahlilan sebagai Tradisi Keagamaan dan Strategi Budaya dalam Perdamaian Warga (Siswanto/Boyolali)
4. Negara Kesatuan sebagai Hasil Ijtihad Kebangsaan (Rifqi Qowiyul Iman/Lampung)
5. Puisi Perdamaian dari Sang Nyai (Ngarjito Ardi Setyanto/Yogyakarta)
6. Belajar Islam Damai dari Jarumahot Nasution (Irman Marzuki Siregar)
7. Teologi Hukum dan Masa Depan Toleransi Iman (M. Fauzi Sukri/Surakarta)
8. Islam Tak Lagi Mendamaikan (Dwi Supriyadi/Boyolali)
9. Islam Harmonis: dari NU bagi Demokrasi Indonesia (Nurul Maisyal/Batang)
10. Kebhinnekaan dalam Mewujudkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Biak-Papua (Hilmi Fauzy/Jakarta)
Panitia akan pengumuman pemenang pada Ahad, 5 Februari 2017 melalui situs NU Online. (Fatoni)