Tashkent, NU Online
Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev mengatakan, Uzbekistan siap menjadi penengah dalam menyelesaikan konflik yang berlarut-larut antara Pemerintah Afghanistan dan Taliban. Ia menawarkan diri menjadi tuan rumah dalam membicarakan perundingan damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban.
“Kami siap untuk menciptakan semua kondisi yang diperlukan, pada setiap tahap proses perdamaian,” kata Mirziyoyev dalam sebuah konferensi di Tashkent yang juga dihadiri Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Selasa (27/3), dikutip Reuters.
“Untuk mengatur di wilayah Uzbekistan pembicaraan langsung antara pemerintah Afghanistan dan gerakan Taliban,” tambahnya.
Konferensi Tashkent tersebut dihadiri sejumlah menteri dari beberapa negara, diantaranya Rusia, China, Turki, dan juga delegasi Uni Eropa. Namun sayang, tidak ada perwakilan Taliban dalam konferensi tersebut.
Pada saat kampanye, Mirziyoyev berupaya untuk meningkatkan profil internasional Uzbekistan. Yaitu membuka diri dari bangsa lainnya dan meningkatkan investasi asing setelah beberapa dekade lalu Uzbekistan mengalami stagnasi ekonomi dan terisolasi. Menjadi tuan rumah dalam perundingan damai antara Afghanistan dan Taliban adalah salah satu upaya untuk meningkatkan profil internasional negara pecahan Uni Sovyet itu.
Mirziyoyev menjadi presiden negara mayoritas Muslim tersebut setelah presiden sebelumnya yang dikenal otoriter meninggal pada 2016 lalu.
Belum ada kesepakatan bersama antara pemerintah Afghanistan dan Taliban untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan itu. Berbagai cara dilakukan pemerintah Afghanistan untuk mewujudkan perdamaian. Salah satunya adalah menawari Taliban menjadi partai politik dan ikut dalam pemilihan umum. Namun, tawaran itu belum direspons balik Taliban. (Red: Muchlishon)