Abuja, NU Online
Gadis-gadis sekolah yang diculik kelompok jihadis Boko Haram di Dapchi, Nigeria Timur Laut, bersatu kembali dengan keluarga mereka pada Minggu (25/3) kemarin setelah berada di bawah tawanan Boko Haram selama hampir lima pekan.
Sebanyak 105 anak perempuan, yang ditutupi kepala sampai ujung kakinya dengan burqa, tiba di kota Dapchi, negara bagian Yobe. Orang tua mereka menyambutnya dengan suka cita. Sebetulnya mereka dibebaskan pada Rabu lalu. Lalu mereka menghabiskan tiga hari di ibu kota nasional Abuja dan disambut oleh Presiden Nigeria Muhammadu Buhari.
Salah seorang gadis sekolah yang beragama Kristen, Leah Sharibu, masih berada dalam tahanan Boko Haram karena dilaporkan ia menolak masuk Islam.
Terkait hal ini, Presiden Buhari berjanji akan melakukan apapun untuk membebaskan Leah dari Boko Haram.
Menteri Penerangan Lai Mohammed mengatakan, gadis-gadis sekolah itu dibebaskan setelah pemerintah melakukan negosiasi dengan para pemberontak. Dalam pembebasan tersebut, tidak ada pembayaran uang tebusan atau tunjangan tahanan.
“Yang mereka minta hanyalah gencatan senjata yang akan membuka koridor aman untuk mengembalikan para gadis,” kata Lai, Ahad (25/3) dikutip AFP.
Pada 19 Februari lalu, Boko Haram menculik 111 anak-anak sekolah di Dapchi. 105 orang kembali dengan selamat, 5 orang meninggal saat penyanderaan brutal atau di truk yang membawa mereka pergi, dan 1 orang masih berada dalam tahanan.
Boko Haram berarti “pendidikan Barat dilarang” dalam Islam. Kelompok jihadis ini telah berulang kali ‘menyerang’ sekolah-sekolah yang menggunakan sistem pendidikan Barat di wilayah yang penduduknya mayoritas Muslim. Sejak 2009 hingga hari ini, mereka telah menewaskan sedikitnya 20 ribu orang dan menelantarkan lebih dari 2,6 juta orang. (Red: Muchlishon)