Internasional

Sebut Rohingya Beda, Guterres ‘Semprot’ Panglima Militer Myanmar

Selasa, 27 Maret 2018 | 15:40 WIB

Sebut Rohingya Beda, Guterres ‘Semprot’ Panglima Militer Myanmar

Foto: Muchlishon/NU Online

New York, NU Online
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengkritik Panglima Militer Myanmar U Min Aung Hlaing karena menyebut etnis Rohingya berbeda dan tidak memiliki kesamaan dengan etnis lainnya di Myanmar. 

Guterres mengaku kaget dengan pernyataan Jenderal U Min Aung Hlaing dalam sebuah pertemuan militer tersebut di negara bagian Kachin, Senin (26/3). Dia mendesak semua pemimpin di Myanmar untuk bersatu padu melawan kebencian dan mempromosikan keharmonisan komunal. 

“Sekretaris Jenderal menegaskan kembali pentingnya menangani akar penyebab kekerasan dan tanggung jawab Pemerintah Myanmar untuk memberikan keamanan dan bantuan kepada mereka yang membutuhkan,” kata Wakil Juru Bicara Farhan Haq dikutip News UN.

Pada pertemuan militer tersebut, Hlaing menyebut Rohingya sebagai “Bengali”, sebuah istilah yang dipakai untuk menggambarkan bahwa Rohingya itu orang asing. Hlaing juga mengatakan bahwa mereka tidak memiliki karakteristik atau budaya yang sama dengan etnis-etnis lainnya di Myanmar.

Dia menuding, konflik dan ketegangan terjadi karena etnis Rohingya menuntut agar diakui sebagai warga negara Myanmar.

“Ketegangan dipicu karena “Bengali” menuntut kewarganegaraan,” katanya.

Hampir 750 ribu etnis Rohingya telah meninggalkan Myanmar dan mengungsi ke Bangladesh sejak Agustus tahun lalu menyusul operasi militer yang dilakukan tentara Myanmar di wilayah Rakhine. 

Pada November tahun lalu, Pemerintah Bangladesh dan Myanmar menandatangani kesepakatan bersama terkait dengan pemulangan atau repatriasi pengungsi Rohingya. Namun hingga hari ini, proses repatriasi tak kunjung terwujud. (Red: Muchlishon)


Terkait