Riyadh, NU Online
Otoritas Arab Saudi mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengejutkan terkait dengan kasus hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi (59) di Konsulat Saudi di Istanbul Turki pada 2 Oktober lalu.
Otoritas Saudi mengakui bahwa Jamal Khashoggi meninggal di Konsulat setelah terlibat perkelahian. Namun demikian, Saudi tidak menyebutkan dimana jenazah Jamal Khashoggi saat ini. Ini adalah pertama kalinya Kerajaan mengakui Jamal Khashoggi telah meninggal. Sebelumnya, pihak Saudi menyatakan Jamal Khashoggi telah meninggalkan Konsulat beberapa jam setelah ia masuk.
Pernyataan ini didasarkan pada hasil penyelidikan yang telah dilakukan, dimana Jamal Khashoggi terbunuh setelah terlibat perkelahian beberapa saat setelah ia memasuki gedung Konsulat.
Jaksa Agung Saudi Sheikh Saud al-Mojeb mengatakan, Jamal Khashoggi tewas setelah ‘diskusi’ dengan orang-orang di dalam Konsulat. Namun diskusi tersebut berubah menjadi sebuah pertengkaran.
“Investigasi masih terus berlangsung dan 18 warga Saudi telah ditangkap," kata al-Mojeb, dilansir laman Aljazeera, Sabtu (20/10), sebagaimana diberitakan kantor berita resmi Kerajaan, SPA.
Buntut dari kasus Jamal Khashoggi ini, Saudi memecat penasihat Kerajaan al-Qahtani dan wakil kepala intelijen Ahmed al-Asiri. Sebelumnya Konsul Saudi di Istanbul Muhammad al-Otaibi juga diberhentikan dari jabatannya.
Tidak hanya itu, kasus Khashoggi juga menyebabkan para bos perusahaan besar dan pejabat asing secara berjamaah membatalkan keikutsertaannya dalam acara konferensi investasi yang akan digelar di Riyadh Arab Saudi pekan depan, 23-25 Oktober.
Kepala Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde dan Menteri Perekonomian Prancis Bruno Le Maire yang secara tegas menyatakan tidak akan menghadiri agenda tersebut.
“Saya tak akan pergi ke Riyadh pekan depan," tegas Le Maire pada saluran televisi Prancis, Public Senat TV, dilansir Press TV, Kamis (18/10).
Ditambah para bos perusahaan besar juga banyak yang memboikot dan tidak menghadiri agenda konferensi Saudi tersebut. Diberitakan AFP, Kamis (18/10), para bos perusahaan besar yang tidak hadir diantaranya CEO MasterCard Ajay Banga, bos HSBC John Flint, dan CEO Credit Suisse Tidjane Thiam.
Kemudian ada CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon, CEO London Stock Exchange David Schwimmer, bos BNP Paribas Jean Lemierre, CEO Uber Dara Khosrowshahi, bos Ford Bill Ford, dan miliarder Inggris Richard Branson.
Tidak hanya para bos dan pejabat, beberapa media internasional seperti The New York Times, CNBC dan Financial Times, CNN, Bloomberg, dan The Economist yang memboikot agenda konferensi tersebut. Mereka menarik eksekutif atau jurnalisnya yang seharusnya bertugas di acara tersebut.
Jamal Khashoggi, seorang jurnalis asal Arab Saudi, tiba-tiba saja menghilang ketika berkunjung ke Konsulat Arab Saudi di Istanbul Turki pada Selasa (2/10) lalu. Ia sengaja mendatangi kantor perwakilan Saudi di Turki tersebut untuk mengurus dokumen pernikahannya dengan Hatice, tunangannya asal Turki.
Jamal Khashoggi merupakan jurnalis yang banyak mengkritisi kebijakan Saudi, terutama dalam hal kebebasan berpendapat, hak asasi manusia di Saudi, dan keterlibatan Saudi pada Perang Yaman. (Red: Muchlishon)