Mekkah, NU Online
Musim haji 2016 dimanfaatkan oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Arab Saudi untuk menyelenggarakan silaturrahim PCINU se-dunia dan warga NU dari berbagai negara yang tengah menunaikan rukun Islam kelima tersebut. Musim haji tahun 2016 ini merupakan pertemuan ke-15 yang diselenggarakan oleh PCINU Arab Saudi.
Demikian diutarakan oleh Ketua PCINU Arab Saudi, KH Ahmad Fuad Abdul Wahab dalam siaran persnya yang dikirim melalui surat elektronik kepada NU Online, Kamis (8/9). Kegiatan ini dihadiri oleh Mustasyar PBNU TGH Turmudzi Badruddin, Wakil Rais PBNU KH Miftahul Akhyar, Ahmad Bagja, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
KH Ahmad Fuad mengatakan, pertemuan penggerak 12 PCINU dan tokoh NU dari berbagai negara tersebut dipusatkan di Madrasah Shaulatiyah, Ka’kiyah, Mekkah, Kamis, 8 September 2016/6 Dzulhijjah 1437 H, pukul 07.30 hingga 14.30 waktu setempat. Kegiatan ini mengangkat tema “Napak Tilas Tempat Belajar Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ary di Mekkah”.
Rangkaian acara yang disusun panitia, yaitu dialog 12 PCINU yang mengirimkan delegasi, diskusi 150 tahun program Madrasah Shaulatiyah, mengungkap jejak perjuangan KH Hasyima Asy’ari pendiri NU sebagai alumni Madrasah Shaulatiyah 1304-1308 H, pemantapan paham Ahlussunnah wal Jamaah, dan silaturrahmi bersama Menteri Agama/Amirul Hajj 2016 Lukman Hakim Saifuddin, para pejabat Kemenag, Dubes dan Konjen RI di Saudi.
Ahmad Fuad menyampaikan, pihaknya mengapresiasi kehadiran Menag Lukman Hakim Saifuddin di tengah jadwal padatnya selaku amirul hajj dan tidak kurang dari 500 orang jamaah haji NU yang memadati Aula Madrasah Shaulatiyah, Mekkah. Dia mengharapkan, penyelenggaraan pertemuan di Madrasah Shaulatiyah dan tema Napak Tilas perjuangan Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari, dapat menjadi inspirasi keteladanan bagi para peserta dan warga NU dalam berdakwah membumikan ajaran ahlussunnah wal jamaah di manapun.
Sementara itu, Gus Asep Rosadi, pembimbing KBIH Pesantren Al-Fatmahiyah Jonggol dan delegasi PCNU Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menambahkan dirinya menyambut positif kegiatan rutin yang digagas PCINU Saudi tersebut.
“Kegiatan in sangat strategis, karena mempertemukan kader NU dari berbagai negara dan dielsenggarakan di tanah haram serta pada momen sangat sakral. InsyaAllah akan banyak membawa keberkahan bagi NU dan bangsa,” kata Gus Asep.
Lebih lanjut alumni Pesantren Daarul Rahman Jakarta Angkatan 18 tersebut mengemukakan, pertemuan menjadi lebih istimewa karena diselenggarakan di Madrasah Shaulatiyah, yang menjadi tempat nyantrinya Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari selama 4 tahun menimba ilmu di Mekkah pada 1304-1308 H.
Ia berharap, kegiatan tersebut membrikan dorongan besar bagi para peserta untuk melanjutkan tugas mulia misi dakwah penyebaran ahlussunnah wal jamaah yang dilakukan KH Hasyim Asy’ari melalu jamiyah Nahdlatul Ulama.
Hal senada diungkapkan oleh Ustadz Munandar Makmun Fadhil, jamaah asal Pesantren Ar-Ridho, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat bermanfaat dalam upaya memantapkan paham Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.
“Kita baru merasakan kebesaran Aswaja (NU) justru saat berada di luar negeri. Paham Aswaja NU harus terus dibumikan karena NU adalah benteng Islam Nusantara dan dunia,” papar muballigh yang menamatkan studi di UIN Syarif Hidayatulah.
Selain itu, lanjutnya, paham Aswaja juga sekrang sedang menghadapi ujian berat dengan kian meluasnya pengaruh paham wahabi dan paham radikal di Indonesia. Karenanya warga NU harus peka dan istiqamah dalam berdakwah menyebarkan dan mewariskan Aswaja kepada masyarakat luas. (Ahmad Fahir/Fathoni)