Internasional

Mahasiswa Unusia Presentasikan Peran Banser di Konferensi Internasional

Kamis, 27 September 2018 | 19:00 WIB

Jakarta, NU Online
Mahasiswa Pascasarjana Unusia Jakarta, Zamroni, berhasil mempresentasikan papernya tentang peran Banser (Barisan Serbaguna) dalam menjaga perdamaian dalam panel Islamic Populism, Contestation and Democracy. Presentasi Zamroni ini berlangsung dalam konferensi internasional bertajuk Social Justice: Towards National Integration and Global Peace yang diadakan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (26//09).

Paper Zamroni yang berjudul Civil Society and the Guardian of Pluralism (Understanding Banser’s role in the Swadaya Society, mengungkap kontribusi Banser sebagai organisasi pemuda yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU) dalam menjaga keberagaman.

Paper yang merupakan bagian dari penelitian tesis ini menjelaskan pengaruh gagasan Abdurrahman Wahid dalam perubahan kebijakan Banser dari menjaga kegiatan komunitasnya menjadi penjaga kegiatan komunitas agama lain yang membutuhkan perlindungan. 

“Pengorbanan Riyanto, anggota Banser Mojokerto, dalam upaya penyelamatan jama’ah gereja Ebenheizer pada tahun 2000 merupakan bukti kesungguhan sekaligus risiko dari penjagaan keamanan kelompok minoritas," ungkap Zamroni. 

Menurut Hamdani, pembimbing sekaligus pengelola Pascasarjana Unusia, penelitian tentang Banser ini pada dasarnya berusaha men-challenge penelitian-penelitian sarjana sebelumnya yang mempersepsikan Banser dekat dengan ideologi kekerasan (violence) dan konsep paramilitary. Padahal, Banser dalam banyak hal menjalankan fungsinya sebagai unit penjaga perdamaian ketimbang menyulut aksi kekerasan.

"Gayanya cenderung rileks, tidak seseram paramiliter yang kebanyakan memanggul senjata dan hanya mengandalkan teknik bela diri tradisional ala pesantren ketimbang skill militer dengan disiplin dan persenjataan modern," kata Hamdani.

Selama dua hari (25-26 September 2018), forum akademik tahunan tersebut telah menghadirkan berbagai nara sumber yang kompeten baik dari dalam maupun luar negeri. Beberapa nara sumber utama antara lain Marcus Mietzner (The Australian National University), Tracey McIntosh (The University of Auckland, New Zealand), Mohamed bin Ali (Nanyang Technological University Singapore) dan M Din Syamsuddin (FISIP UIN Jakarta). 

Sebelum Zamroni, partisipasi mahasiswa Pascasarjana Unusia Jakarta dalam forum akademik internasional terlihat cukup intens. Dalam dua tahun belakangan ini sejumlah mahasiswa Pascasarjana telah terlibat aktif sebagai penyaji makalah dalam event Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2017, International Conference and Workshop on Gender (ICWG) 2018 dan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2018. Mereka adalah Muhammad Bindaniji, Fitrotul Muzayanah dan Wildan ImaduddinMuhammad. (Red: Kendi Setiawan)


Terkait