Internasional

Mahasiswa NU Ini Pidato di PBB, Dorong Generasi Pemimpin Inovatif

Jumat, 22 Agustus 2014 | 05:04 WIB

Jakarta, NU Online
Seorang pemimpin harus ditunjang dengan "Dreams, Passions, and Principles". Tiga kata kunci ini merupakan motor peggerak untuk bisa menjadi seorang pemimpin yang memiliki moral dan inovatif di abad ke-21.
<>
Salah seorang kader NU di Amerika Serikat, Gugun Gumilar, menyampaikan hal ini saat berpidato dalam forum “International Young Leaders Assembly” di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, AS, Selasa (19/8).
 
“Pemuda adalah aset penting bangsa. Pemuda harus menjadi perhatian utama dari para pemimpin negara, politik, agama, para pembuat kebijakan, perencana, administrator dan orang yang terkait dengan pembangunan, termasuk pembangunan manusia dan demokrasi,” ujar Gugun sebagaimana rilis yang diterima NU Online, Jumat (22/8).

Mahasiswa pascasarjana Hartford University ini mengatakan, pemuda yang kreatif dan inovatif harus mengenalkan dimensi baru dengan berkontribusi terhadap proses perwujudan perdamaian dan percepatan proses Millennium Development Goals (MDGs) yang akan berakhir tahun 2015.
 
Menurutnya, pemerintah secara nasional mesti memberikan prioritas pada program pemuda, seperti pengembangan komunitas.  Ia mendorong pemuda tidak sekadar menjadi ornamen pemerintah tetapi sebagai bagian dari pertimbangan serius kebijakan pembangunan melalui partisipasi mereka mulai desa hingga ke kota.
 
“Pemerintah pusat harus menyediakan sumber daya yang memadai untuk mendukung kaum muda dalam hal program pengembangan masyarakat seperti halnya kesehatan, pendidikan, pengembangan keterampilan, budaya, kesejahteraan social,” tutur Gugun yang mengikuti seleksi beasiswa PBNU 2012 lalu.

Pemerintah nasional, tambahnya, harus memastikan bahwa tindakan diambil sudah tepat baik di tingkat nasional sampai ke tingkat akar rumput. Dalam pandanganya, media elektronik modern memiliki peran penting dalam mempromosikan perdamaian dan hak asasi manusia bagi masyarakat dunia.

“Saya yakin bahwa sidang International Young Leaders Assembly ini akan memberikan warna gagasan dengan ide ide yang cemerleng, setelah berdikusi dan bertukar pikiran dalam forum yang mulia ini sebagai bahan pertimbangan untuk dibawa ke negara masing masing,” kata Gugun.

Forum internasional yang berlangsung puul 12.30 waktu setempat tersebut diikuti 250 peserta dari 80 negara, termasuk empat delegasi dari Indonesia.  (Mahbib Khoiron)


Terkait