Makkah, NU Online
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi akan mengeluarkan kartu pintar berteknologi tinggi untuk 25 ribu jamaah haji di Mina tahun ini. Langkah ini merupakan program rintisan yang diluncurkan pihak Kementerian Haji dan Umrah untuk menjaga keamanan dan keselamatan jamaah.
Kartu pintar ini menyimpan informasi pribadi jamaah haji. Mulai dari status kesehatan, tempat tinggal, hingga perincian perjalanan tiap jamaah yang memilikinya. Tidak hanya itu, kartu ini juga dilengkapi dengan detektor lokasi untuk melacak pergerakan jamaah haji. Sementara pemantauan mereka dikelola di ruang kontrol di Mina.
“Ini adalah tahap eksperimental dari inisiatif haji cerdas yang sedang kami kerjakan, dan kami akan mempelajari sejauh mana hal itu mungkin menguntungkan bagi jamaah haji,” kata Kepala Perencana dan Strategi di Kementerian Haji dan Umrah, Saudi Amr al-Maddah, dikutip laman Arab News, Kamis (11/7).
Dikatakan al-Maddah, jumlah pemegang kartu pintar akan terus ditingkatkan setiap tahunnya. Pihaknya mengaku siap bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait dari negara-negara lainnya.
Di samping itu, Kementerian Haji dan Umrah juga mengeluarkan sebanyak 200 ribu kartu identitas jamaah, namun kartu yang ini tidak dilengkapi dengan pelacak lokasi. Meski demikian, kartu ini bisa dipindai sehingga memudahkan penyedia layanan haji untuk mengidentifikasi, mengakses riwayat kesehatan, dan memberikan bantuan yang dibutuhkan jamaah dengan cepat.
Kartu-kartu tersebut mulai terhubung aplikasi Smart Haji ID tahun ini. Menurut al-Maddah, kartu itu akan menawarkan fitur yang sama, termasuk lokasi pelacakan, mengidentifikasi tempat ramai di peta, dan jadwal transportasi.
Kartu pintar dan aplikasi seluler juga memungkinkan Kementerian Haji dan Umrah Saudi untuk memprediksi perilaku orang banyak selama haji. al-Maddah mengaku optimistis jika penerapan teknologi baru tersebut membantu Kementerian Haji dan Umrah mengumpulkan data melalui kartu, kamera, dan sensor yang didisebar di sekitar lokasi ibadah. (Red: Muchlishon)