Internasional

Hari Bersejarah, Saudi Terbitkan SIM untuk Perempuan

Selasa, 5 Juni 2018 | 11:00 WIB

Hari Bersejarah, Saudi Terbitkan SIM untuk Perempuan

Foto: AP

Riyadh, NU Online
Kerajaan Arab Saudi merupakan satu-satunya negara yang melarang perempuan untuk mengemudi mobil. Larangan ini sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun. Hingga akhirnya, Senin (4/6), Otoritas Arab Saudi mengeluarkan Surat Izin Mengemudi (SIM)  bagi perempuan. 

Sepuluh perempuan itu mendapatkan SIM Saudi setelah menukarkan SIM internasionalnya di Departemen Lalu Lintas Umum di beberapa kota di Saudi. Meski demikian, mereka yang sudah memiliki SIM internasional harus melewati ujian mengemudi untuk mendapatkan SIM Saudi.  

Pada pekan selanjutnya, ada sekitar dua ribu perempuan Saudi yang akan mendapatkan SIM, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Kerajaan Saudi, SPA.

Hal ini menyusul kebijakan Kerajaan yang ditandatangani Raja Salman pada September 2017 yang menyatakan bahwa perempuan Saudi akan diizinkan mengemudi “sesuai dengan hukum Islam” per 24 Juni 2018. 

Sekolah mengemudi

Kebijakan perempuan boleh mengemudi diiringi dengan menjamurnya sekolah mengemudi bagi perempuan. Setidaknya ada lima universitas Saudi yang meluncurkan sekolah mengemudi bagi perempuan, yaitu Universitas Princess Nourah Bint Abdulrahman di Riyadh, Universitas King Abdul Aziz di Jeddah, Universitas Tabuk, Universitas Taif dan Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud.

Sekolah mengemudi di Universitas Princess Nourah Bint Abdulrahman merupakan sekolah mengemudi pertama di ibu kota. Sekolah mengemudi ini berdiri atas kerjasa Kerajaan Saudi dengan Emirates Driving Institute di Dubai.

Putra Mahkota Mouhammed bin Salman (32) dipandang sebagai “aktor” di balik pencabutan larangan itu. Semua itu tidak lepas dari Visi 2030 Saudi yang dicanangkannya. Ia berusaha untuk meningkatkan ekonomi kerajaan di luar sektor minyak. Salah satunya dengan meningkatkan peran perempuan dalam dunia kerja, termasuk mengeluarkan SIM bagi mereka. (Red: Muchlishon) 


Terkait