Pakistan, NU Online
Penerapan efektif Preferential Trade Agreement (PTA) antara pemerintah Indonesia dengan Pakistan pada 2013 semakin memperkuat peningkatan hubungan perdagangan kedua negara. PTA membuka akses pasar yang besar bagi produk CPO RI sehingga memiliki pangsa pasar terbesar di segmennya. Bagi Pakistan, pemberlakuan PTA sukses membuka jalan untuk memasukan jeruk Kinnow di Indonesia.
Meskipun dari sisi neraca perdagangan Indonesia lebih diuntungkan, tidak menyurutkan semangat Pakistan berdagang dengan Indonesia. Bagi Pakistan, impor CPO berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi karena mampu menciptakan berbagai industri pengolahan dan membuka lapangan kerja.
Hal itu terungkap dalam pertemuan antara KBRI Islamabad dengan pengusaha Pakistan yang tergabung dalam Lahore Chamber of Commerce and Industry (LCCI).
"Hubungan Indonesia dan Pakistan di segala bidang semakin membaik dan menunjukkan tren positif," ungkap Dubes RI, Iwan Suyudhie Amri, Jumat (27/5).
Total nilai perdagangan bilateral tahun 2015 menyentuh angka US$. 2,1 miliar dengan surplus Indonesia sebesar US$. 1,8 miliar. Oleh karena itu KBRI Islamabad dan KJRI Karachi terus aktif mendorong para pengusaha kedua negara untuk mencari dan memanfaatkan peluang.
Dubes mengajak para pengusaha Pakistan untuk lebih menggali potensi ekspor dan impornya dengan Indonesia. Para pengusaha diminta untuk memanfaatkan peluang PTA yang telah beroperasi sejak tahun 2013.
Kadin Lahore menyampaikan beberapa produk unggulan Pakistan selain ekspor jeruk Kinnow, seperti karpet, peralatan/instrumen medis untuk operasi, buah-buahan dan sayuran segar. Dubes RI menyampaikan bahwa Indonesia menawarkan peluang besar bagi Pakistan untuk membeli produk industri strategis seperti Pesawat CN-235, ekspor daging, dan kerja sama pariwisata.
Kesempatan bertemu dengan kalangan pengusaha kali ini juga dimanfaatkan oleh Dubes RI untuk mensosialisasikan pelaksanaan kegiatan tahunan Trade Expo Indonesia (TEI) tanggal 12-16 Oktober 2016 di Jakarta sekaligus mengajak para pengusaha Pakistan hadir dalam TEI.
TEI kali ini memiliki sentuhan agenda yang berbeda dari sebelumnya, karena KBRI juga akan membawa media TV dan koran setempat untuk melakukan peliputan potensi Indonesia untuk dipromosikan di Pakistan. Rencananya hasil dari liputan tersebut akan ditayangkan di televisi-televisi lokal Pakistan secara periodik, sehingga akan lebih banyak warga Pakistan yang mengenal Indonesia. (Muladi/Zunus)