Istanbul, NU Online
Tim penyelidik Turki yang menangani kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi menemukan bukti baru, yaitu cairan asam dan bahan kimia lainnya. Bahan tersebut ditemukan di kediaman Konsul Jenderal Konsulat Saudi Mohammed al-Otaibi di Istanbul.
Dikutip dari laman Aljazeera, Kamis (8/11), sebuah sumber dari kantor jaksa Turki mengungkapkan kalau tim penyelidik mendapati hydrofluoric acid dan bahan kimia lainnya di kediaman al-Otaibi selama proses penyelidikan yang digelar 16-17 Oktober.
Pada saat itu, lanjut sumber tersebut, tim penyelidik Turki hendak melanjutkan investigasinya ke kebun dan sumur al-Otaibi. Namun mereka tidak mendapatkan izin untuk melakukan hal itu.
“Meski demikian, anggota kami berhasil memperoleh sejumlah sampel menggunakan galah dengan pergi ke bagian atas rumah dinas," jelas sumber dari kantor jaksa Turki tersebut.
Tim penyelidik juga menemukan sisa-sisa cairan asam ketika mengambil sampel dari selokan dan drainase di kediaman al-Otaibi. Dilaporkan sebelumnya bahwa ada tuduhan kalau Jamal Khashoggi dibunuh, kemudian jenazahnya dilarutkan dengan cairan asam. Kamar rumah Konjen Saudi al-Otaibi menjadi salah satu tempat yang dicurigai dimana jenazah Khashoggi dilarutkan hingga menguap.
Kejaksaan Turki merilis sebuah pernyataan resmi tentang pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Dalam pernyataan tersebut disebutkan bahwa Jamal Khashoggi langsung dicekik hingga tewas pada saat ia memasuki gedung Konsulat.
“Sesuai dengan rencana yang dibuat sebelumnya, korban, Jamal Khashoggi, dicekik hingga tewas sesaat setelah memasuki Konsulat Jenderal Arab Saudi,” sebut pernyataan itu, dikutip laman BBC, Kamis (1/11).
Kemudian jenazah Jamal Khashoggi dimutilasi dan dan dimusnahkan "sesuai dengan rencana yang sudah disusun".
Jamal Khashoggi, seorang jurnalis asal Arab Saudi, tiba-tiba saja menghilang ketika berkunjung ke Konsulat Arab Saudi di Istanbul Turki pada Selasa (2/10) lalu. Ia sengaja mendatangi kantor perwakilan Saudi di Turki tersebut untuk mengurus dokumen pernikahannya dengan Hatice, tunangannya asal Turki.
Sejak awal kehilangannya, Turki menuduh kalau Jamal Khashoggi dibunuh di dalam gedung Konsulat. Pihak Arab Saudi menolak tuduhan tersebut. Namun akhirnya Saudi mengungkapkan kalau Jamal Khashoggi memang terbunuh di dalam Konsulat.
Jamal Khashoggi merupakan jurnalis yang banyak mengkritisi kebijakan Saudi, terutama dalam hal kebebasan berpendapat, hak asasi manusia di Saudi, dan keterlibatan Saudi pada Perang Yaman. (Red: Muchlishon)