Internasional

Berada di Maroko, Ketum Pergunu Sampaikan Pentingnya Mujahadah

Selasa, 30 Oktober 2018 | 02:30 WIB

Rabat, NU Online
Dalam rangkaian kunjungannya ke Maroko, KH Asep Saifuddin Chalim berjumpa dengan sejumlah mahasiswa Indonesia di Tangier dan Rabat.

Di Tangier, Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) ini bertemu dengan sekitar 45 orang mahasiswa. Kiai Asep menyampaikan tentang pentingnya bermujahadah atau bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.

Kiai Asep bercerita, bagaimana kesulitan-kesulitan hidup yang dihadapi semasa masih muda dalam menuntut ilmu.

Baginya, kuliah di luar negeri memiliki beberapa kelebihan. “Di antaranya adalah percaya diri, tangguh dan mandiri. Percaya diri itu pangkal keberhasilan,” kata Kiai Asep, Senin (29/10). 

Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet ini juga berpesan untuk jadi orang yang memiliki peran. “Jadilah orang yang dalam berperan selalu bersikap dengan ihsan, yakni melaksanakan tugas lebih sempurna dari pada kewajiban. Jika melakukan hal tersebut maka akan dibalas Allah dengan sesuatu yang lebih baik lagi,” tegasnya. 

Sebagai mahasiswa di luar negeri, harus lebih berani. “Tanpa sikap berani, maka tidak mungkin terjadi,” katanya. Berani merupakan sikap yang jauh dari sikap di antara minder dan ngawur. Minder karena ketakutan berlebih, sedangkan ngawur adalah bekerja tanpa ilmu yang memadai, lanjutnya. 

Sikap tersebut tidak datang dengan sendirinya tetapi melupakan proses belajar, yaitu belajar ilmu dan juga mengerti. “Sehingga sifat tersebut harus didapatkan lebih dari pada mereka yang sekolah di dalam negeri,” ungkapnya. 

Yang juga diingatkan Kiai Asep adalah sejumlah bekal sebagai pelajar dan mahasiswa di luar negeri. “Generasi ini harus memiliki ilmi, berakhlakul karima, kreatif, tawakal, dan berdoa maksimal,” ungkapnya. 

Dalam pandangannya, terkadang doa menyebabkan pertolongan Allah SWT datang melebihi usaha yang telah dilakukan. “Namun demikian mahasiswa jangan malas dan jangan berkata tidak bisa,” katanya.

Pada kesempatan berkumpul dengan mahasiswa di Tangier dan Rabat, Maroko, Kiai Asep kembali menyerukan bahwa Idealisme harus diperjuangkan. “Agar tatanan kehidupan yang baik bisa terwujud. Agar umat Islam di Indonesia menjadi umat Islam yang inklusif, Muslim yang dapat melindungi kaum lain walau pun berbeda keyakinan,” tandasnya. (Awis S/Ibnu Nawawi


Terkait