Internasional

Alaska Segera Resmikan Masjid Pertama

Rabu, 27 Agustus 2014 | 18:47 WIB

Alaska, NU Online
Sebuah komunitas Muslim yang relatif kecil di negara bagian barat jauh utara Amerika dari Alaska telah melakukan sentuhan akhir pada masjid pertama mereka. 
<>
"Ini akan menjadi bangunan dua lantai. Laki-laki akan berada di area lantai pertama dan wanita akan berada di lantai dua," Heather Robertson Barbour, seorang Muslim yang tinggal di Anchorage, mengatakan kepada PRI, Selasa, 26 Agustus. 

"Akan ada balkon di mana wanita dapat melihat Imam ketika melakukan khotbah," tambah Barbour. 

Selama beberapa dekade, komunitas Muslim di Anchorage, Alaska, mengadakan pertemuan-pertemuan dan doa bersama di ruang sewaan di sebuah pusat perbelanjaan. 

"Ini adalah tempat kecil," kata Barbour. 

Selama bertahun-tahun, komunitas Muslim di Alaska telah tumbuh lebih besar dan ruang mereka menyewa menjadi terlalu kecil. 

Dengan pertumbuhan komunitas Muslim, permintaan meningkat untuk tempat yang lebih besar guna melaksanakan peribadatan.

Ide untuk membangun masjid muncul beberapa tahun yang lalu dan setelah bertahun-tahun penggalangan dana, akhirnya konstruksi dimulai pada 2010. 

Setelah hampir empat tahun bekerja, Muslim Alaska akan segera memiliki sebuah masjid baru untuk kegiatan spiritual. 

Penyelesaian tahap pertama untuk pembangunan masjid, sementara tahap kedua untuk pembangunan ruang kelas, kantor dan perpustakaan. 

Beragam Komunitas 

Karena musim dingin yang keras dan hujan salju berat di Alaska, masjid tidak akan memiliki kubah. Namun, cuaca dingin tidak menghentikan aliran imigrasi ke Alaska, menciptakan komunitas Muslim yang beragam dari berbagai latar belakang. 

"Kami memiliki orang-orang dari seluruh dunia," kata Barbour. 

"Kami memiliki orang-orang dari Asia Tenggara, Asia Selatan, India, Pakistan, Timur Tengah, dan Eropa." 

Keragaman masyarakat secara luas diterima di Anchorage. 

"Jika, katakanlah, seorang Arab mencoba untuk memaksakan budaya mereka, Pakistan mengatakan, tidak, itu tidak Islami. Anda harus membaca buku-buku, Anda harus melakukan penelitian," kata Barbour. 

Dengan memiliki masjid, Barbour berpikir Muslim di sana akan merasa lebih terorganisir. Tempat tersebut akan memberi mereka lebih dari sebuah identitas. (onislam.net/mukafi niam)


Terkait