46.713 Jamaah Illegal Dipulangkan, 19.193 Ditangkap
Senin, 14 Oktober 2013 | 09:19 WIB
Makkah, NU Online
Pejabat keamanan mengatakan pada Ahad, bahwa 46.713 jamaah asal Saudi dan negara lain diminta kembali ke negaranya karena tidak memiliki izin dan sekitar 19.193 lebih ditangkap. 37.799 kendaraan yang membawa jamaah illegal juga disita, seperti dilaporkan oleh Saudi Gazette.
<>
Pihak berwenang telah membuat pintu-pintu pemeriksaan di seluruh jalanan menuju tanah suci dan secara kontinyu memonitor jalan tikus untuk mencegah masuknya jamaah illegal.
Sementara itu Arab News melaporkan, kampanye mencegah haji illegal memasuki tahap kedua dimana pihak berwenang menempatkan teknologi tinggi sidik jari disamping kendaraan van berwarna putih sebagai unit mobil sidik jari yang diparkir di lokasi-lokasi strategis di perkemahan.
“Kami melakukan check secara acak pada jamaah haji yang tidak memiliki izin,” kata seorang petugas di satu unit mobil. “Sekarang mereka sudah disini, kami tidak akan menghentikan mereka menjalankan ibadah.”
Pejabat tersebut hanya mensyaratkan jamaah yang tidak memiliki dokumen untuk mendaftarkan sidik jadinya. “Kami diminta untuk bersikap baik pada mereka dan menghormati perasaan mereka,” katanya. “Namun demikian, karena hukum harus ditegakkan, maka tindakan akan diambil setelah musim haji selesai.”
Ekspatriat yang ditemukan bersalah melanggar aturan tidak diizinkan masuk Saudi dalam 10 tahun sejak deportasi, sementara warga Saudi yang melanggar akan didenda berat dan dipenjara.
Meskipun ada aturan ketat, banyak jamaah tanpa izin menggunakan berbagai cara untuk bisa sampai di Mina pada Ahad. Masing-masing memiliki cerita bagaimana mereka bisa masuk.
“Saya membayar SR600 (Rp1.750.000) dengan sopir pribadi di dekat pemberhentian bis SAPTCO di Jeddah untuk membawa saya ke Mina,” kata Ashraf, seorang ekspatriat India. “Dia bertanya, apakah saya punya izin, saya bila tidak dan dia mengenakan SR700 tetapi saya menawarnya sehingga harganya menjadi SR600. Di dalam mobil tersebut, sudah ada empat jamaah, dua dari Pakistan, satu dari Bangladesh dan satu dari Yaman. Seperti saya, mereka tidak punya izin dan mereka semua setuju membayar ke sopir masing-masing SR600.”
Perjalanan dengan kendaraan reguler dari Jeddah ke Makkah hanya SR10 atau maksimum SR20.
Ditengah perjalanan pada perjalanan sejauh 85 km itu, Ashraf mengatakan sopir tersebut memintanya untuk turun sebelum sampai di pintu pemeriksaan Shumaisi di jalan bebas hambatan Jeddah-Makkah.
“Ini marupakan satu-satunya jalan untuk menghindari ditangkap,” katanya. “Kami berjalan dengan barang bawaan sampai kami mencapai satu tempat yang cukup jauh dari pintu pemeriksaan. Disana, sopir sudah menunggu kami.”
Ketika ditanya tentang hukuman berat yang menunggu jika tertangkap, Ashraf, yang menolak menyebutkan nama lengkapnya mengatakan: “Saya sudah bersumpah untuk berhaji tahun ini. Saya sudah menghabiskan seluruh uang saya untuk mendapatkan iqama (izin kerja di Saudi) yang ditransfer dua bulan lalu. Tak ada cara saya bisa mendapatkan izin haji legal yang mahal. Harganya selangit.”
Ashraf mengatakan dia tidak akan mendekati unit mobil sidik jari. “Saya akan berusaha sebaik-baiknya untuk menjauhi mobil itu,” katanya.
Ashraf tidaklah sendirian. Terdapat ratusan orang sepertinya untuk bisa mencapai perkemahan. Jika dia tertangkap oleh petugas keamanan di unit mobil sidik jari, ceritanya akan berbeda.
Di dalam tenda, dia menyimbukkan diri membaca Qur’an. “Kami sekarang dalam perlindungan Allah,” katanya sambil tersenyum. (mukafi niam)
Foto: Arabnews