Seorang kiai muda dimarahi habis oleh Kiai sepuh gara-gara mengundang seorang pejabat pemerintah yang dinilai korup karena dulunya bekas preman. “Ya memang sampeyan itu keterlaluan kok” kata seorang kiai muda lainnya “berani menghadirkan preman, sampai membuat Hadratusy Syaikh marah besar, sehingga saya dikira ikut ikutan.
“Tenang aja Gus, itu suatu risiko yang sudah saya perhitungkan”
“Tetapi tindakan sampeyan itu sangat nekad, dan terlalu besar risikonya buat nama baik pesantren, apa tidak ada pejabat lain yang lebih layak diundang” sarannya.
“Ya saya tahu, dan kita juga telah beberapa kali mengundang pejabat yang sampeyan maksudkan, tetapi mereka tidak bisa nelor, walaupun yang saya undang ini berwatak preman, tetapi yang penting bisa nelor”
“Lha lalu pejabat yang sampeyan undang kali ini apa memang bisa bertelur?”
“Tentu saja, itu lihat telornya putih-putih sebanyak berupa 12 unit komputer di kantor”
“Ini sih namanya kiai pragmatis”.