Daerah

Ziarah Tak Sekadar Mantapkan Aswaja, Juga Mendoakan Bangsa

Sabtu, 5 Januari 2019 | 02:00 WIB

Semarang, NU Online
Pondok Pesantren Durrotu Ahlis Sunnah Wal Jamaah (Durrotu Aswaja / PPDA) melaksanakan ziarah ke makam para wali. Hal tersebut sebagai salah satu bentuk meneguhkan Islam Aswaja bagi para santri. 

"Ziarah ini secara umum bertujuan untuk meneguhkan ajaran Aswaja pada para santri," kata Kiai Agus Ramadhan di sela persiapan pemberangkatan, Jumat (4/1) malam.

Menurut Kiai Agus, dzikrul maut atau mengingat kematian sebagai sebuah pelajaran berharga. “Sebab, dengan mengingat kematian dan kehidupan setelahnya akan menghasilkan pribadi yang sadar batasan diri, terhindar dari ketamakan dunia, dan berbagai sifat yang tidak baik,” ungkapnya.

Lebih lanjut Kiai Agus menuturkan, ziarah yang dilakukan sejak keberadaan pendiri memiliki unsur pendidikan lain yang dapat diambil. “Yakni mengenalkan tokoh Islam yang berjuang bagi agama, nusa, dan bangsa. Sehingga para santri tidak hanya lebih khusyu dalam bertawassul, namun bisa mengambil pelajaran dari para pejuang yang diziarahi,” jelas dia.

Ziarah memang menjadi tradisi pesantren ini sejak zaman almaghfurlah Kiai Masrohan sebagai pendiri dan pengasuh pertama, yang dilaksanakan dua tahun sekali. Dan sejak 2016 berubah menjadi agenda tahunan.

Dengan mengenal dan menziarahi makam, diharap para santri tidak hanya dapat bertawassul sesuai ajaran Islam. “Tapi juga mengambil pelajaran dari ulama yang diziarahi,” tuturnya.

Kiai Agus juga membeberkan, doa dalam ziarah bukan hanya untuk pribadi, juga bangsa. “Terlebih pada situasi politik yang memanas ini, diharapkan pemimpin yang terbaik terpilih dan pemilihan umum terselenggara dengan damai,” harapnya.

Menurutnya, semua kalangan perlu mendoakan bangsa. “Semoga pemimpin yang terpilih adalah yang terbaik, mengakui kinerja pemerintah era sebelumnya, dan melanjutkan program agar Indonesia semakin makmur, aman, tentram,” bebernya. 

Ziarah kali ini bersifat umum dengan melibatkan ada warga sekitar. “Kalau yang khusus santri tahfidz dengan tujuan ziarah para kiai ahli al- Quran," tandasnya.

Menurut lurah pondok putra, Moh Fika Almuzabbib, rombongan berjumlah lima bus dengan jamaah sebanyak dua ratus santri. Mereka akan mengunjungi beberapa lokasi tujuan ziarah di kabupaten dan kota di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga Jawa Barat. (Rifqi/Ibnu Nawawi)


Terkait