Mempawah, NU Online
Rabu terakhir bulan Safar merupakan hari yang ditunggu masyarakat Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar). Karena pada hari itu merupakan hari dimana acara Robo-robo digelar. Robo-robo sendiri merupakan acara tahunan dari leluhur Mempawah yang sampai ini dilestarikan.
Seperti warga Desa Pasir Palembang, Mempawah Timur, Mempawah bersama pengurus desa merangkai kegiatan Robo-robo dengan membaca yasin, tahlil dan doa di makam keramat yakni Datuk Kuntum, Palembang. Kegiatan diisi dengan makan bersama yang diawali dengan membaca tawassul serta doa tolak bala.
Deny Juliansyah selaku Kepala Desa Pasir Palembang menuturkan acara ini merupakan adat serta budaya yang harus dijaga. “Guna menjalin silaturahim antarawarga desa,” katanya, Rabu (7/11).
Dirinya tidak menampik kalau Robo-robo bisa mengandung unsur syirik. “Namun jika dilakukan dengan doa serta makan bersama dan ajang silaturahim serta saling mendokakan, saya kira tidak,” jelasnya.
Ia juga berdoa agar kegiatan bernuansa ibadah. “Semoga melalui acara ini Allah mengijabah doa serta menghindarkan kita semua dari musibah serta bala dunia yang diturunkan di hari Rabu terakhir bulan Safar ini,” ungkapnya.
Acara Robo-robo diselenggarakan sejak nenek moyang yang tidak terlepas dari budaya. “Robo-robo ini bukan hanya satu tempat, namun masih banyak tempat lain yang melestarikan budaya ini bahkan bisa jadi se-Mempawah,” jelasnya.
Hal tersebut tak terlepas dari sejarah di mana dahulu awal datangnya Raja Mempawah, Opu Daeng Manambon dari Matan Kabupaten Ketapang bertepatan di hari Rabu terakhir bulan Safar. “Masyarakat Mempawah pun menyambut raja dengan sangat gembira,” katanya.
Ekspresi kegembiraan tersebut diwujudkan dengan membentangkan kain di setiap rumah yang berada di pesisir sungai. Ada juga yang menggunakan sampan mengiringi kedatangan ke bumi Galaherang. “Sehingga saat itu beliau terharu melihat sambutan masyarakat Mempawah dan turun di Muara Sungai Kuala,” ungkapnya.
Kala itu raja memberikan beberapa makan kepada masyarakat setempat seraya melantunkan doa. “Hal tersebut sebagai bukti syukur serta memohon pertolongan Allah dari bala yang turun di hari Rabu terakhir bulan Safar,” katanya.
Susop selaku Ketua RT/02 RW/01 berharap melalui Robo-robo dapat mempererat hubungan tali silaturahim antarawarga yang multi etnis. “Sehingga kehidupan warga desa kita bisa berjalan rukun damai dan sejahetra,” pintanya.
Tidak lupa acara sebagai pengajaran. “Khususnya terhadap anak-anak bahwa melestarikan budaya memang harus tetap terjaga agar bisa mengenal serta mengetahui seluk beluk Mampawah umumnya, serta Desa Pasir Palembang khususnya,” katanya.
Dalam melaksanaan Robo-robo ini melibatkan Kepala Desa Pasir Palembang, tokoh agama, ketua RT serta masyarakat desa Pasir Palembang. (Abdul Aziz/Ibnu Nawawi)