Jakarta, NU Online
Pengasuh Pesantren Dar Al-Qur’an Al-Islamy Tegal KH Abdullah Ubaid Mahfudz mengatakan, KH Abdullah Zein Salam atau Mbah Dullah memiliki kepedulian yang tinggi untuk mempertemukan kiai-kiai yang ada di sekitar Kajen, Pati, Jawa Tengah.
“Saya melihat ada dua hal sebagai bentuk upaya untuk menyatukan atau mempertemukan kiai-kiai di sekitar Kajen,” kata Kiai Ubaid saat menjadi narasumber acara Haul ke-18 KH Abdullah Zein Salam di Masjid PTIQ, Jakarta, Rabu (1/5).
Pertama, mengumpulkan para ustadz yang mengajar di Perguruan Islam Mathali’ul Falah (PIM) Kajen-Pati di kediamannya setiap tanggal 10 bulan Hijriyah. Mbah Dullah mengundang mereka untuk datang ke rumahnya dan membaca manaqib bersama. Di pertemuan itu, mereka bisa bertukar pikiran dan menyelesaikan persoalan.
“Itu setiap bulan. Untuk mempersatukan persepsi di antara guru-guru madrasah. Kalaupun ada persoalan, dibahas di situ, tidak dibahas di luar,” ujarnya.
Kedua, lanjut Kiai Ubaid, mengundang kiai sekitar Kajen setiap kali ada akad nikah di kediamannya. Memang, banyak orang -bukan hanya santrinya saja- yang melangsungkan akad nikah di kediaman Mbah Dullah. Pada kesempatan itu, Mbah Dullah tidak hanya mengundang kiai-kiai yang mengajar di madrasahnya saja, tetapi juga kiai-kiai di sekitar Kajen ketika ada akad nikah di rumahnya. Kiai-kiai Kajen bisa saling berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya dengan leluasa pada acara itu.
“Jadi bukan hanya guru-guru Mathole’ (PIM) saja, tetapi kiai seluruhnya (di sekitar Kajen),” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, Mbah Dullah merupakan ulama kharismatik asal Kajen, Pati, Jawa Tengah. Mbah Dullah wafat pada Ahad 11 Nopember 2001 atau bertepatan dengan 25 Sya’ban 1422 H. (Muchlishon)