Semarang, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Semarang Ahad (9/11) hari ini mengundang para alumni membahas usulan apakah PMII akan kembali ke pangkuan Nahdlatul Ulama atau tetap memilih jalur independen.<>
Hal ini sesuai dengan sidang Komisi Organisasi Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes NU) 2014, Sabtu (1/11) malam lalu yang akhirnya memberikan tenggang waktu sampai pelaksanaan Muktamar NU 2015.
Dengan mengadakan forum grup discussion (FGD) dengan alumni dan senior diharapkan akan ada titik temu. Acara berlangsung di aula fakultas kedokteran Universitas Wahid Hasyim sejak pukul 10.00 WIB, dihadiri Drs. H. Anashom, M. Hum (majelis pembina cabang), Ibnu Ngakil (ketua koordinator cabang Jawa Tengah) dan Amin Ma'ruf (ketua pengurus besar).
"Kembali ke rahim NU tidak semata-mata bisa diselesaikan ditingkatan ketua cabang atau korcab se-Indonesia. Tapi harus melibatkan senior yang dulu telah merasakan PMII menjadi badan otonom NU ataupun setelah independen ataupun interpedensi," kata Abdurrahman, ketua cabang Kota Semarang.
“Selain itu apabila nanti kita kembali ataupun tidak akan ada kekurangan dan kelebihan yang akan kita capai,” tambahnya.
"Secara pribadi saya menerima mau badan otonom atau interpedensi, yang terpenting tujuan PMII sejalan dengan NU terlaksanakata tambah Abdurrahman.
Ditambahkan, kader PMII di luar Jawa banyak berasal dari kalangan non-Muslim dan non NU. Kader tersebut mau belajar dan mengamalkan ahlus sunnah wal jama'ah.
“Harapan kami dengan adanya FGD ini bisa menghasilkan solusi-solusi yang nantinya akan diakomodir dan dibawa ke forum PB PMII. FGD didahului dengan pelantikan pengurus PMII cabang kota Semarang PB PMII. (M. Zulfa/Anam)