Daerah

UNBK Sisakan Keluhan, Muallimin-muallimat Tambakberas Ajukan Rekomendasi

Ahad, 29 April 2018 | 03:00 WIB

Jombang, NU Online
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) nampaknya belum bisa maksimal sebagaimana tujuan diterapkannya. Seperti diketahui salah satu tujuan UN dengan memanfaatkan komputer agar lebih mempermudah dan lebih efisien.

Namun fakta berkata lain, penerapan UNBK ternyata masih menyisakan berbagai keluhan meski di tingkat MTs/SMP sudah selesai melaksanakannya beberapa waktu lalu tepatnya pada Senin hingga Kamis (23-26/4). Keluhan disampaikan panitia UNBK Madrasah Muallimin-muallimat Bahrul Ulum Tambakberas Jombang Bambang Hariadi.

Ia membeberkan meski ujian nasional sudah berbasis komputer namun terkait laporan hariannya hingga saat ini masih berbasis kertas. Ini menurutnya bukan malah memudahkan melainkan sebaliknya, setiap hari, selama ujian berlangsung, panitia harus membuat laporan ke kantor Kementerian Agama (Kemenag) yang tebalnya lebih dari seratus halaman.

"Apabila hanya kertas soal ujiannya saja yang berbasis komputer, sementara ada laporan harian yang berbasis kertas, yang sangat banyak dan merepotkan. Untuk apa ada UNBK", keluhnya, Sabtu (28/4).

Seharusnya, kata dia, jika UN sudah bisa dilakukan dengan memanfaatkan komputer maka semua yang berkaitan dengan pelaksanaan UN harus juga berbasis komputer, termasuk laporan hariannya. Jika demikian, tentu manfaat teknologi benar-benar dapat dirasakan oleh sekolah ataupun madrasah.

"Laporan harian berbasis kertas yang tebalnya seratusan halaman, justru malah merepotkan, tidak mempermudah. Seharusnya UNBK yang memanfaatkan teknologi itu memudahkan," jelasnya.

Karenanya ia menilai pelaksanaan UNBK selama ini sebenarnya belum maksimal. Ia juga menyayangkan sebab sekolah atau madrasah sudah mengeluarkan uang yang tidak sedikit guna mengganti pelaksanaan UN dari sistem konvensional menjadi lebih modern yang seharusnya lebih memudahkan pelaksanaan UN serta segala sesuatu yang berkaitan dengan UN.

"Kalau hanya soal ujiannya saja yang berbasis komputer, dan laporan masih berbasis kertas, ini artinya UNBK kali ini masih berbasis kertas. Biaya yang dikeluarkan sudah besar, tetapi masih belum berubah. Lebih enak berbasis kertas seperti dulu", katanya.

Saat ditanya bagaimana ke depan, dia merekomendasikan kepada Kemanag RI atau Kemendikbud untuk membuat semuanya digital. 

"Kalau soal ujian berbasis komputer (digital, red), maka laporan juga seharusnya berbasis komputer. Bahkan semua hal yang berkaitan dengan UNBK berbasis komputer. Kalau seperti ini, maka akan efektif dan efisien," rekomnya. (Syamsul Arifin/Muiz)


Terkait