Demak, NU Online
Dalam rangka memunculkan dan mencetak kader NU yang militan lewat media tulis menulis, Lembaga Ta'lif Wan Nasyr (LTN) PCNU Kabupaten Demak, Sabtu (12/5), menggelar pelatihan untuk penulis muda NU.
Pelatihan yang berlangsung di gedung SD Plus Latansa, Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak Jateng ini diikuti puluhan peserta dari berbagai sekolah MTs dan SMP di wilayah Kabupaten Demak. Sedangkan, Ahad (13/5) untuk tingkat MA, SMA dan SMK.
Ketua LTN NU Demak, H Asy'ari mengatakan, menulis itu menyenangkan dan bisa membuat riang gembira. Seorang penulis bisa memilih sarana yang tepat untuk menyampaikan ide dan gagasannya terutama dalam hal menyampaikan misi aswaja dan ke NU an lewat tulisan.
"Saya bisa jadi wartawan atau penulis buku, dan ini sudah saya lakukan menulis buku selama 40 tahun di Penerbit ternama. Saya berharap pelatihan ini bisa bermanfaat," katanya di sela pembukaan acara kepenulisan.
Wakil sekretaris PCNU Demak, Ahmad Shiddiq sebelum membuka acara mengungkapkan, pentingnya menimba ilmu termasuk belajar menulis secara profesional.
"Kenapa kita harus menulis?. Kita ingat ayat Al-Qur'an Iqra' Bacalah. Lalu tulislah. Pakai pena," ujarnya.
Dia menyampaikan, pena bagus bila untuk menulis. dan tulisan sangat tajam melebihi pedang.
"Dengan menulis maka kita dapat memunculkan ide, menghilangkan stres, menjalin silaturahim, dan menyampaikan gagasan. Menulis bisa dimuat di facebook, WA, dan handphone," ujar aktifis yang juga wartawan media NU Online ini.
Dikatakan Siddiq, menulis bisa membanggakan bagi penulis maupun pembaca.
"Tulisan saya 20 menit saja, yang baca sudah 250 orang lebih, ide kita dibaca banyak orang. Setidaknya ada yg nyantol dan bermanfaat," katanya.
Meski demikian, tulisan bisa juga setajam pedang dan bisa menjadi bumerang jika yang ditulis hal yang negatif.
"Jadi, manfaatkan forum ini untuk melatih menulis. Di samping sampaikan ide, profit hilangkan stres dengan misi yang jelas juga bermanfaat sampai akherat, maka belajarlah dan ilmu akan menghiasi diri si penulis," pungkasnya. (Red: Muiz)