Tingkatkan Kualitas Penyelenggaraan, Kemenag Pringsewu Gelar Pemetaan Masalah Haji
Rabu, 19 Desember 2018 | 10:00 WIB
Saat hadir di Kabupaten Pringsewu, Kasubdit Advokasi Haji Direktorat Bina Haji Kemenag RI , Abdul Razak menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan haji dan pelayanan kepada jamaah haji di setiap tahunnya. Sehingga diperlukan masukan serta menggali permasalahan dan kebutuhan dari setiap daerah di Indonesia.
Hal ini diungkapkannya saat kegiatan Dialog dalam Rangka Penjaringan, Identifikasi, Edukasi dan Pemetaan Masalah Haji yang dilaksanakan di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pringsewu, Rabu (19/12).
Dalam kesempatan tersebut pihaknya menggali masukan dan permasalahan yang dihadapi terkait haji di Bumi Jejama Secancanan Bersenyum Manis dari segenap stakeholders (pemangku kebijakan) terkait. Hadir di antaranya dari pemerintah daerah, kasi haji kemenag, seluruh kepala KUA kecamatan, Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), ormas keagamaan dan tokoh masyarakat di Pringsewu.
Beberapa permasalahan haji yang dibahas di antaranya terkait kualifikasi dari para pembimbing haji yang belum seluruhnya mendapat sertifikat yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Pusat bersama para rektor UIN di Indonesia.
"Jika para pembimbing sudah memiliki sertifikat maka kepadanya diberikan hak untuk membuat semacam bimbingan belajar bagi para jamaah yang mau berangkat maupun dalam daftar tunggu," jelasnya.
Para pembimbing bersertifikasi juga berkesempatan berangkat haji mendampingi para jamaah setiap tahunnya tanpa terkendala dengan kuota haji. Oleh karenanya ia mengajak kepada KBIH untuk melakukan sertifikasi kepada para pembimbing haji masing-masing.
Keterbatasan peralatan untuk latihan manasik berupa miniatur Ka'bah dan beberapa miniatur spot haji juga menjadi kendala. Namun Abdul Razaq memberikan informasi bahwa Kementerian Agama melalui Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) telah menganggarkan bantuan untuk hal tersebut bagi daerah.
"Silahkan ajukan proposal untuk pengadaan miniatur Ka'bah untuk bimbingan manasik untuk meningkatkan kualitas manasik," anjurnya.
Selain bantuan bimbingan manasik, Kementerian Agama juga berupaya untuk memberikan fasilitas terbaik bagi jamaah haji di tanah suci melalui fasilitas akomodasi yang terbaik pula.
"Nantinya jamaah haji Indonesia akan kumpul di kota Madinah semua, tidak bercampur dengan jamaah dari negara lain. Pada tahun ini masalah makan juga ditambah menjadi 50 kali selama pelaksanaan haji," ungkapnya.
Sementara itu Kasubag TU Kementerian Agama Pringsewu H Junaidi Siradj mengatakan bahwa minat masyarakat untuk melakukan ibadah di Pringsewu sangat tinggi. Saat ini jumlah jamaah yang sudah mendaftar dan masuk waiting list (daftar tunggu) mencapai 6000 orang.
"Kuota Pringsewu setiap tahunnya lebih kurang 450 orang. Ada lima KBIH yang membantu pelaksanaannya," ujarnya. (Muhammad Faizin)