Pengurus harian PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tahun 2011-2014 Heri Cahyono menganjurkan anggota dan kader PMII Komisariat Raden Intan Lampung untuk meningkatkan intensitas dalam membaca buku. Ia juga mengimbau mereka agar lebih progresif dalam berorganisasi.
"Malulah dengan status aktivis, kalau sama dengan mereka yang akademis atau yang romantis. Harus beda itu tidak masalah, kalau kita kalah dalam penampilan, maka kita harus menang dalam berpikir," kata Heri di Sekretariat Rayon Tarbiyah dan Keguruan, Jumat (30/3).
Alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Nusa Tenggara Barat (NTB) ini juga mengatakan, jika gaya hidup tidak mampu menunjukkan kelebihan, berbeda dengan berorganisasi.
"Kemampuan seseorang dalam berorganisasi akan lebih dilihat orang lain daripada hanya yang mengandalkan penampilan. Yang penting, kita harus perbanyak membaca, agar PMII ini tidak hanya memiliki kuantitas, tetapi juga kualitas," kata Heri.
Ia mengajak kader PMII menunjukkan bahwa diri mereka ini kaum ilmiah yang memiliki kemampuan berpikir.
“Kita harus perbanyak referensi agar kita mampu meningkatkan kualitas. Minimal, kita mengetahui bagaimana isu-isu lokal karena saat ini berbeda pada saat masa penjajahan, sulit mengetahui mana lawan mana kawan. Berbeda dengan masa reformasi yang musuhnya satu karena sama-sama dijajah," tambahnya.
Ia juga berpesan, dalam melaksanakan sesuatu jangan pernah setengah-setengah. Lakukanlah secara all out (totalitas). "Karena ketika kita berproses setengah-setengah, hasilnya pun akan begitu. Belum tentu semua kader akan menjadi orang yang sukses karena kesuksesan itu kembali pada diri sendiri," kata Heri.
Ketua Kopri Rayon Tarbiyah Atma Fuji Izzaty mengaku senang dengan kehadiran Heri Cahyono, yang tidak sekadar berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang keorganisasian dan pentingnya membaca, tetapi masih banyak lagi pengetahuan yang diberikan, khususnya materi kesetaraan gender.
"Pentingnya pembahasan kesetaraan gender memang tidak dapat dikupas tuntas dalam waktu beberapa jam, tetapi dengan pembahasan dan materi yang diberikan Bung Heri tadi soal bagaimana peran wanita dalam berorganisasi, cukup memberikan pemahaman baru tentang kesetaraan gender," jelas Atma. (Muhammad Candra Syahputra/Alhafiz K)