Daerah

Tiga Pekerti Patut Dilakukan Menyongsong Idul Fitri

Kamis, 14 Juni 2018 | 16:00 WIB

Tiga Pekerti Patut Dilakukan Menyongsong Idul Fitri

Ketua MWC NU Kecamatan Banyuwangi KH Akhmad Musollin

Banyuwangi, NU Online
Kehadiran bulan Syawal banyak umat muslim menyambut dengan segala pernak-pernik terbaru. Mulai dari pakaian baru, mobil baru, dan lain sebagainya.

Hal pembuka yang disampaikan oleh Ketua MWC NU Kecamatan Banyuwangi KH Akhmad Musollin saat dimintai keterangan di kediamannya Kabupaten Banyuwangi, Kamis (14/6).

"Hakikinya adalah idul fitri bukan bagi orang yang berpakaian baru, melainkan ketakwaan. Sehingga untuk menapaki jejak ketakwaan tadi, ada tiga pekerti yang penting dilakukan untuk menyambut hari raya idul fitri tahun ini dan seterusnya," terang Gus Musollin sapaan karib KH  Akhmad Musollin.

Pertama adalah orang teraniaya memberikan maaf kepada orang-orang yang telah berbuat aniaya pada dirinya.

"Hal ini meskipun berat dilakukan, tapi Rasulullah sering melakukannya dan memberikan teladan. Meski Nabi Muhammad sering dianiaya oleh orang kafir, namun maaf dan doa selalu ia lakukan. Subhanallah ini sangat luar biasa," terangnya.

Menyambung tali persaudaraan yang telah putus, ini adalah pekerti yang kedua.

"Seringkali diantara kita menjadi umat pendendam, kelapangan hati kita masih sempit. Berbeda dengan Rasulullah yang memiliki kelapangan hati yang luas. Mudah memaafkan dan bersabar. Sebisa mungkin kita harus meneladaninya," terang putra Mahfudz bin Rofi'i.

Sedang pekerti yang terakhir adalah memberi makan bagi orang-orang yang kelaparan. "Mari kita tingkatkan ibadah, untuk menyongsong hari yang fitri dan jangan lupa sambunglah tali persaudaraan," pintanya. (Sholeh/Muiz)


Terkait