
Ketua PWNU NTB Prof TGH Masnun Tahir (tengah) didampingi para pengurus NU di kantornya, Kamis (21/8/2025). (Foto: Fathurrahman)
Mataram, NU Online
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Barat Prof TGH Masnun Tahir menegaskan bahwa di periode kedua kepemimpinannya, ia ingin memperkuat sisi publikasi dan diseminasi informasi kegiatan organisasi. Hal ini agar semangat dan kinerja para pengurus lebih masif dan dirasakan oleh masyarakat luas.
“Aktivitas Nahdlatul Ulama di NTB berjalan dinamis. Banom-banom dan lembaga di bawah kepemimpinan kami rata-rata aktif. Pengkaderan juga terus berjalan hingga ke tingkat MWC dan ranting,” ungkapnya didampingi Sekretaris PWNU NTB H Daud Nurjadi dan sejumlah pengurus, di kantor PWNU NTB, Jalan Pendidikan Nomor 6, Kota Mataram, Kamis (21/8/2025) sore.
Ia menilai bahwa kaderisasi yang terus mengalir hingga ke akar rumput menunjukkan NU di NTB memiliki basis kuat. Tantangan berikutnya adalah memastikan gerak organisasi yang produktif tersebut dapat diketahui dan dirasakan publik.
“Selama ini banyak kegiatan positif dilakukan NU NTB. Akan tetapi, belum semuanya terpublikasikan dengan baik. Ke depan, kami ingin menguatkan komunikasi publik agar kontribusi NU bisa semakin nyata dirasakan,” jelas Prof Masnun.
Ia secara khusus telah bersurat ke PBNU agar dibuatkan domain NU Online NTB. Hal itu dilakukan sebagai turunan dari implementasi penguatan dan pemanfaatan jaringan media informasi secara online di wilayah NTB.
Perkuat jaringan komunikasi
PWNU NTB di bawah kepemimpinannya berkomitmen mendorong sinergi antarbanom dan lembaga, sekaligus memperkuat jaringan komunikasi internal maupun eksternal.
"Kalau publikasi kuat, masyarakat akan lebih percaya dan semakin banyak yang bisa berkolaborasi dengan NU,” tambah Rektor UIN Mataram ini.
Dengan visi tersebut, ia berharap periode keduanya dapat mempertegas kiprah NU sebagai organisasi keagamaan dan sosial yang terus hadir untuk umat, bangsa, dan negara.
“Kami juga menggelar pelatihan-pelatihan kader. Walaupun belum dilantik, ini sudah berjalan. Rencana pelantikan pada 13-14 September mendatang yang akan dihadiri Rais Aam dan Ketum PBNU,” terangnya.
Prof Masnun berharap di periode keduanya memimpin PWNU NTB bisa lebih baik dari yang pertama. Baik struktur, tata kelola, maupun program-programnya.
"Hal tak kalah pentingnya adalah harus terlibat dengan kebijakan pemerintah, khususnya pemerintah daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” pesannya.
Menurutnya, pemerintah daerah merupakan mitra kerja PWNU NTB. Persoalan stunting, nikah muda, dan apa saja yang terjadi di wilayah menjadi kerja-kerja NU juga.
“Makanya saya dalam kegiatan itu jika cukup kuat sendirian, ya terjun langsung untuk menghadiri kegiatan-kegiatan banom maupun lembaga. Hampir tiap hari ada saja. Tapi saya memang maksimalkan untuk menghadiri. Yang paling sering mengundang itu Muslimat, Fatayat, dan IPPNU,” ungkap Prof Masnun.