Daerah

Tekad IPNU dan IPPNU di Kawasan Ini Besarkan NU Lewat Banjari

Senin, 21 Januari 2019 | 00:30 WIB

Tekad IPNU dan IPPNU di Kawasan Ini Besarkan NU Lewat Banjari

Latihan shalawat al-Banjari di kediaman salah seorang pengurus.

Mojokerto, NU Online
Latihan shalawat al-Banjari rutin diselenggarakan sejumlah pengurus Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (IPPNU) Jabon, Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Kegiatan yang dilaksanakan sebulan dua kali tersebut juga digelar secara bergilir ke rumah pengurus dan anggota. Dan pada Ahad (20/1) malam, tiba saatnya dilangsungkan di rumah Maulana yang berada di Dusun Tegal Sari RT 17. 

Turunnya hujan tidak menyurutkan semangat para anggota untuk hadir. Terlihat sekitar dua puluh peserta yang turut memeriahkan latihan shalawat al-Banjari sehingga berjalan dengan lancar. 

Sekedar diketahui, kegiatan malam ini adalah yang keempat kalinya dari keberadaan kelompok ini sejak awal didirikan. Dan buah dari ketelatenan dan rutin latihan tersebut, mereka sudah terlihat semakin kompak. 

"Latihan ini rutin kami lakukan karena untuk bisa menabuh rebana tidak cukup waktu hanya sehari, seminggu, dan sebulan. Butuh latihan berulang-ulang untuk terlihat kompak dan senada,” kata Firman yang bertindak sebagai pelatih.

Pelatih juga diambilkan dari anggota kepengurusan Ranting IPNU dan IPPNU yang sudah mahir dan sering mengikuti lomba di berbagai festival banjari. “Setidaknya ada lima hingga delapan orang yang melatih. Mereka adalah Firman, Maulana, Wawan, Aziz, Fiqul, Muktar, Haqie, dan Ruman,” kata Luqman. 

Dalam kegiatan ini, tidak hanya latihan menabuh rebana, melainkan juga latihan vokal. “Jadi, kegiatan ini dibagi menjadi dua bagian yaitu kelas untuk latihan menabuh rebana yang didampingi Firman, Maulana, dan Muktar, Haqie,  dan Ruman. Dan yang kedua adalah kelas vokal dibimbing Wawan, Aziz dan Fiqul,” ungkap Ketua IPNU Ranting Jabon ini. 

Menurut Luqman, dirinya dan pengurus serta anggota IPNU dan IPPNU yang ada ingin membuat grup banjari yang nantinya bisa berkontribusi penuh di NU. “Tidak yang muluk-muluk, bisa mengiringi kegiatan hadrah dan banjari yang ada di desa, kami sudah senang,” akunya. Tapi kalau ada kesempatan untuk ikut festival banjari tentu mereka siap, lanjutnya. 

Dirinya juga berharap kegiatan ini bisa mempermudah mengenal satu sama lain. “Agar tidak canggung dan tidak sungkan,” kilah Ketua IPPNU Ranting Jabon, Alya. 

Ia mengemukakan bahwa latihan ini merupakan salah satu program yang serius dikawal dengan penuh semangat. “Kita harus tetap semangat untuk menghidupkan pemuda dan pemudi NU di Desa Jabon ini,” tandasnya. (Anis Fz/Ibnu Nawawi)


Terkait